Gangguan Gejala Neurologis Fungsional

(Gangguan Konversi)

OlehJoel E. Dimsdale, MD, University of California, San Diego
Ditinjau OlehMark Zimmerman, MD, South County Psychiatry
Ditinjau/Direvisi Jul 2024 | Dimodifikasi Apr 2025
v11650605_id

Pada gangguan gejala neurologis fungsional, gejala fisik yang menyerupai gangguan sistem saraf (neurologi) berkembang. Gejalanya dapat mengikuti faktor mental seperti konflik atau stres lainnya.

  • Orang mungkin mengeluhkan bahwa lengan atau tungkai lumpuh atau mereka kehilangan sentuhan, penglihatan, atau pendengaran.

  • Banyak pemeriksaan fisik dan tes biasanya dilakukan untuk memastikan gejala tidak terjadi akibat gangguan fisik.

  • Hubungan dokter-pasien yang mendukung dan dapat dipercaya dapat membantu, seperti halnya hipnosis dan psikoterapi, termasuk terapi kognitif-perilaku.

Gangguan gejala neurologis fungsional adalah bentuk somatisasi, di mana faktor mental dinyatakan sebagai gejala fisik. (Lihat juga Gambaran Umum Gangguan Gejala Somatik dan Gangguan Terkait.)

Gangguan gejala neurologis fungsional terkadang mengikuti stres dan konflik interpersonal, yang dialami oleh orang-orang dengan gangguan ini sebagai (berubah menjadi) gejala fisik. Orang tidak melakukannya dengan sengaja dan tidak menyadari bahwa mereka melakukannya. Mereka mengalami gejalanya seolah-olah disebabkan oleh gangguan fisik.

Meskipun gangguan gejala neurologis fungsional cenderung terjadi pada akhir masa kanak-kanak hingga awal masa dewasa, gangguan ini dapat muncul pada usia berapa pun. Gangguan ini tampaknya lebih banyak terjadi pada wanita.

Gejala Gangguan Gejala Neurologis Fungsional

Gejala gangguan gejala neurologis fungsional—seperti kelumpuhan lengan atau tungkai atau kehilangan sensasi pada bagian tubuh—mengusulkan disfungsi sistem saraf. Gejala lain dapat menyerupai kejang atau melibatkan masalah dalam berpikir, kesulitan menelan, atau kehilangan salah satu indera khusus, seperti penglihatan atau pendengaran.

Sering kali, gejala dimulai setelah kejadian sosial atau psikologis yang menyusahkan. Gejala tidak muncul secara sadar. Artinya, orang tersebut tidak memalsukan gejalanya. Gejalanya cukup parah sehingga menyebabkan tekanan substansial dan/atau mengganggu fungsinya.

Orang mungkin hanya memiliki 1 episode dalam hidup mereka atau episode yang terjadi secara sporadis. Biasanya, episode-episode tersebut bersifat singkat.

Diagnosis Gangguan Gejala Neurologis Fungsional

  • Evaluasi dokter, berdasarkan kriteria diagnostik psikiatri standar

  • Pemeriksaan fisik dan terkadang tes medis untuk mengevaluasi gangguan fisik

Dokter terlebih dahulu akan memeriksa gangguan fisik, terutama neurologis, yang dapat menyebabkan gejala dengan mengambil riwayat medis menyeluruh, melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, dan melakukan tes.

Kunci diagnosisnya adalah gejalanya tidak sesuai dengan yang disebabkan oleh gangguan neurologis apa pun. Sebagai contoh, orang tersebut mungkin gemetar dan mengira bahwa gemetar tersebut disebabkan oleh gangguan kejang. Tetapi, apabila orang tersebut terdistraksi, gemetarnya pun lenyap. Jika orang tersebut mengalami kejang, distraksi tidak akan menghentikan gemetar.

Selain itu, bagi dokter untuk mendiagnosis gangguan gejala neurologis fungsional, gejala tersebut harus menyebabkan tekanan substansial dan mengganggu fungsi.

Setelah dokter menentukan bahwa gejala yang dialami tidak sesuai dengan gejala yang disebabkan oleh gangguan neurologis, dokter akan mempertimbangkan diagnosis gangguan gejala neurologis fungsional. Diagnosis dibuat berdasarkan semua informasi dari evaluasi.

Pengobatan Gangguan Gejala Neurologis Fungsional

  • Hubungan dokter-pasien yang saling mendukung dan saling percaya

  • Hipnosis

  • Psikoterapi

Hubungan dokter-pasien yang mendukung dan tepercaya sangatlah penting. Pendekatan yang paling membantu dapat melibatkan kolaborasi dokter perawatan primer dengan psikiater dan dokter dari bidang lain, seperti ahli neurologi.

Setelah dokter mengesampingkan kemungkinan gangguan fisik dan meyakinkan orang tersebut bahwa gejalanya tidak mengindikasikan gangguan serius yang mendasarinya, orang tersebut mungkin mulai merasa lebih baik, dan gejalanya dapat memudar.

Pengobatan berikut dapat membantu:

  • Hipnosis dapat membantu agar orang tersebut dapat untuk mengontrol bagaimana stres dan kondisi mental lainnya memengaruhi fungsi tubuh mereka.

  • Psikoterapi, termasuk terapi perilaku kognitif, efektif bagi sebagian orang.

  • Terapi fisik dapat membantu sebagian orang.

Gangguan psikiatri lainnya (seperti depresi) harus diobati.

Informasi Lebih Lanjut

Referensi berbahasa Inggris berikut ini mungkin akan berguna. Harap diperhatikan bahwa MANUAL ini tidak bertanggung jawab atas konten referensi ini.

  1. Gejala Neurologi Fungsional dan Disosiatif: Panduan Pasien: Panduan ini menjelaskan dengan detail yang mudah dipahami tentang gejala neurologis yang mengganggu yang mungkin dialami oleh orang-orang meskipun mereka tidak memiliki gangguan neurologis yang sebenarnya.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!