Benjolan Kista Ovarium dan Ovarium Jinak Lainnya

(Tumor Ovarium jinak)

OlehCharles Kilpatrick, MD, MEd, Baylor College of Medicine
Ditinjau OlehSusan L. Hendrix, DO, Michigan State University College of Osteopathic Medicine
Ditinjau/Direvisi Feb 2023 | Dimodifikasi Apr 2024
v812236_id

Pertumbuhan ovarium nonkanker (jinak) mencakup kista (terutama kista fungsional) dan benjolan, termasuk tumor nonkanker.

  • Sebagian besar kista dan tumor nonkanker tidak menyebabkan gejala apa pun, tetapi beberapa menyebabkan rasa sakit atau tertekan di area panggul.

  • Dokter dapat mendeteksi pertumbuhan selama pemeriksaan panggul, kemudian menggunakan ultrasonografi untuk memastikan diagnosis.

  • Beberapa kista menghilang dengan sendirinya.

  • Kista atau tumor dapat diangkat melalui satu atau lebih sayatan kecil atau satu sayatan besar di abdomen, dan terkadang ovarium yang terdampak juga harus diangkat.

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium. Kista tersebut relatif umum terjadi. Sebagian besar bersifat nonkanker (jinak) dan menghilang dengan sendirinya. Kanker ovarium kemungkinan besar terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun.

Kista ovarium fungsional

Kista fungsional terbentuk dari rongga berisi cairan (folikel) di ovarium. Setiap folikel mengandung satu telur. Biasanya, dalam setiap siklus menstruasi, satu folikel melepaskan satu telur, dan folikel menghilang setelah telur dilepaskan. Namun demikian, jika telur tidak terlepas, folikel dapat terus membesar, membentuk kista yang lebih besar.

Sekitar sepertiga wanita pramenopause mengalami kista. Kista fungsional jarang terjadi setelah menopause.

Ada dua jenis kista fungsional:

  • Kista folikular: Kista-kista ini terbentuk saat telur berkembang dalam folikel.

  • Kista korpus luteum: Kista ini terbentuk dari struktur yang terbentuk setelah folikel pecah dan melepaskan telurnya. Struktur ini disebut korpus luteum. Kista korpus luteum dapat mengeluarkan darah, menyebabkan ovarium menggembung, atau pecah. Jika kista pecah, cairan masuk ke dalam ruang di abdomen (rongga abdomen) dan dapat menyebabkan rasa sakit yang parah.

Sebagian besar kista fungsional berdiameter kurang dari 2/3 inci (1,5 sentimeter). Sebagian kecil berukuran 2 inci (5 sentimeter) atau lebih.

Kista fungsional biasanya menghilang sendiri setelah beberapa hari atau minggu.

Tumor ovarium jinak

Tumor ovarium nonkanker (jinak) biasanya tumbuh perlahan dan jarang menjadi kanker. Tumor yang paling banyak terjadi adalah:

  • Teratoma jinak (kista dermoid): Tumor ini biasanya berkembang dari ketiga lapisan jaringan dalam embrio (disebut lapisan sel germinal). Semua organ terbentuk dari jaringan ini. Oleh karena itu, teratoma dapat berisi jaringan dari struktur lain, seperti saraf, kelenjar, dan kulit.

  • Fibroma: Tumor ini adalah benjolan padat yang terdiri dari jaringan ikat (jaringan yang menyatukan struktur). Fibroma tumbuh lambat dan biasanya berdiameter kurang dari 3 inci (sekitar 7 cm). Biasanya hanya terjadi di satu sisi.

  • Kistadenoma: Kista berisi cairan ini berkembang dari permukaan ovarium dan mengandung beberapa jaringan dari kelenjar di ovarium.

Gejala

Sebagian besar kista fungsional dan tumor ovarium nonkanker tidak menyebabkan gejala apa pun. Namun beberapa menyebabkan nyeri panggul yang ringan atau nyeri seperti tertusuk benda tajam sesekali. Terkadang menyebabkan gangguan menstruasi. Beberapa wanita merasakan nyeri di dalam perut selama aktivitas seksual.

Beberapa kista menghasilkan hormon yang memengaruhi periode menstruasi. Akibatnya, haid mungkin tidak teratur atau lebih banyak dari biasanya. Bercak dapat terjadi di antara masa haid. Pada wanita pascamenopause, kista tersebut dapat menyebabkan perdarahan vagina.

Jika kista korpus luteum berdarah, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau nyeri saat ditekan di area panggul.

Kadang-kadang, nyeri perut yang tiba-tiba dan parah terjadi karena kista atau benjolan besar menyebabkan ovarium terpelintir (gangguan yang disebut torsio adneksa).

Cairan jarang terakumulasi di dalam abdomen (asites) atau di sekitar paru-paru (efusi pleura) pada wanita yang menderita fibroma atau kanker ovarium. Kombinasi antara fibroma, asites, dan efusi pleura disebut sindrom Meigs. Asites dapat menyebabkan rasa tertekan atau berat di abdomen.

Diagnosis

  • Pemeriksaan panggul

  • Ultrasound

  • Terkadang dilakukan tes darah

Dokter terkadang mendeteksi kista atau tumor selama pemeriksaan panggul sederhana. Terkadang dokter menduganya berdasarkan gejala. Sering kali, mereka diidentifikasi ketika tes pencitraan (seperti ultrasonografi) dilakukan untuk alasan lain.

Bila diagnosis perlu dikonfirmasi, ultrasonografi menggunakan alat ultrasound yang dimasukkan ke dalam vagina (ultrasonografi transvaginal) akan dilakukan.

Tes kehamilan dilakukan untuk mengesampingkan kehamilan, termasuk kehamilan yang berada di luar rahim (kehamilan ektopik).

Jika hasil pencitraan menunjukkan bahwa benjolan yang sedang berkembang dapat bersifat kanker atau jika terdapat asites, dokter akan mengangkat dan memeriksanya di bawah mikroskop. Laparoskopi, yang dimasukkan melalui sayatan kecil tepat di bawah pusar, dapat digunakan untuk memeriksa ovarium dan mengangkat benjolan yang sedang berkembang.

Jika dokter mencurigai adanya kanker ovarium, mereka melakukan tes darah untuk memeriksa zat yang disebut tumor marker, yang dapat muncul di dalam darah atau dapat meningkat ketika terdapat beberapa kanker. Namun demikian, pengujian ini tidak dapat diandalkan untuk diagnosis. Alat ini paling berguna untuk memantau bagaimana respons wanita dengan kanker ovarium terhadap pengobatan

Pengobatan

  • Untuk sebagian kista, pemantauan rutin dengan ultrasound transvaginal

  • Terkadang pembedahan

Kista ovarium

Jika kista ovarium berdiameter kurang dari 2 inci (sekitar 5 cm), kista biasanya menghilang tanpa pengobatan. Ultrasonografi transvaginal dilakukan secara berkala untuk menentukan apakah mereka menghilang.

Jika kista berukuran lebih dari sekitar 2 inci (5 cm) dan tidak menghilang, kista mungkin perlu diangkat. Jika kanker tidak dapat dikesampingkan, ovarium akan diangkat. Jika kista bersifat kanker, kista dan ovarium dan tuba falopi yang terdampak akan diangkat. Untuk beberapa kista yang besar, jika tidak memiliki karakteristik kanker, pemantauan dengan ultrasonografi transvaginal mungkin merupakan satu-satunya cara yang diperlukan.

Tumor ovarium

Tumor jinak, seperti fibroma dan kistadenoma, memerlukan pengobatan.

Jika tumor tampak bersifat kanker, pembedahan dilakukan untuk memeriksa tumor dan, jika memungkinkan, mengangkatnya. Salah satu prosedur berikut dapat dilakukan:

  • Laparoskopi

  • Laparotomi

Laparoskopi membutuhkan satu atau beberapa sayatan kecil di perut. Prosedur ini dilakukan di rumah sakit dan biasanya memerlukan bius total. Namun demikian, pasien mungkin tidak harus rawat inap.

Laparotomi adalah tindakan serupa namun membutuhkan sayatan yang lebih besar dan rawat inap semalam di rumah sakit.

Prosedur mana yang digunakan bergantung pada seberapa besar pertumbuhan tumor dan apakah organ lain terpengaruh.

Jika secara teknis memungkinkan, dokter mencoba untuk melindungi ovarium dengan hanya mengangkat kista (kistektomi).

Pengangkatan ovarium yang terdampak (ooforektomi) diperlukan untuk hal berikut:

  • Fibroma atau tumor padat lainnya jika tumor tidak dapat diangkat dengan kistektomi

  • Kistadenoma

  • Kista Teratoma yang lebih besar dari 4 inci

  • Kista yang tidak dapat dipisahkan melalui operasi dari ovarium

  • Sebagian besar kista yang terjadi pada wanita pascamenopause dan berkisar lebih besar dari 2 inci

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!