Perkembangan Anak

OlehEvan G. Graber, DO, Nemours/Alfred I. duPont Hospital for Children
Ditinjau OlehAlicia R. Pekarsky, MD, State University of New York Upstate Medical University, Upstate Golisano Children's Hospital
Ditinjau/Direvisi Jan 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v8953505_id

Antara usia 1 dan 13 tahun, kemampuan fisik, intelektual, dan emosional anak-anak berkembang pesat. Anak-anak berkembang dari hampir tidak bisa berjalan ke berlari, melompat, dan bermain olahraga terorganisir. Mereka juga berkembang melalui pembelajaran membaca, berbicara, dan melakukan tugas-tugas yang rumit. Namun demikian, tingkat perkembangan intelektual, emosional, dan perilaku sangat bervariasi dari bayi ke bayi dan dari anak ke anak. Perkembangan sebagian bergantung pada

  • Keturunan: Pola tertentu dapat menurun dalam keluarga, seperti berjalan atau berbicara terlambat.

  • Nutrisi: Gizi yang tepat sangat penting bagi perkembangan.

  • Lingkungan: Misalnya, kurangnya stimulasi mental yang memadai dapat memperlambat perkembangan, sedangkan stimulasi yang tepat dapat mempercepat perkembangan.

  • Masalah fisik pada anak: Misalnya, ketulian dapat memperlambat perkembangan bahasa lisan.

(Lihat juga Gangguan Pembelajaran dan Tumbuh Kembang.)

Meskipun perkembangan anak biasanya berkelanjutan, jeda sementara dapat terjadi dalam perkembangan fungsi tertentu, seperti bicara. Dokter menggunakan tahapan (milestones) yang telah ditetapkan—usia ketika sebagian besar anak menguasai keterampilan tertentu seperti berjalan—untuk menentukan perkembangan anak dibandingkan dengan anak-anak lain. Berbagai keterampilan dapat berkembang pada tingkat yang berbeda. Misalnya, seorang anak dapat berjalan terlambat tetapi dapat lebih awal berbicara menggunakan kalimat.

Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

Perkembangan Kecerdasan pada Anak-anak

Kecerdasan adalah kapasitas seseorang untuk memahami, berpikir, dan bernalar. Agar kecerdasan dapat berkembang, anak-anak harus menerima pengasuhan yang tepat pada masa bayi dan anak-anak usia dini. Sebagai contoh, membacakan buku kepada anak-anak sejak usia dini, menyediakan pengalaman yang merangsang intelektual, dan memberikan hubungan yang hangat dan mendukung semuanya memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan intelektual mereka.

Pada usia 2 tahun, sebagian besar anak-anak memahami konsep waktu secara luas. Banyak anak-anak berusia 2 dan 3 tahun percaya bahwa apa pun yang terjadi di masa lalu terjadi "kemarin", dan apa pun yang akan terjadi di masa depan akan terjadi "besok". Seorang anak pada usia ini memiliki imajinasi yang jelas tetapi sulit membedakan fantasi dari kenyataan. Pada usia 4 tahun, sebagian besar anak-anak memiliki pemahaman waktu yang lebih rumit. Mereka menyadari bahwa hari dibagi menjadi pagi, siang, dan malam. Mereka bahkan dapat mengapresiasi perubahan musim.

Dari usia 18 bulan hingga 5 tahun, kosakata anak berkembang dengan cepat dari sekitar 50 kata menjadi beberapa ribu kata. Anak-anak dapat mulai menyebutkan nama dan secara aktif bertanya tentang objek dan peristiwa. Pada usia 2 tahun, mereka mulai menyusun 2 kata dalam frasa pendek, berkembang menjadi kalimat sederhana pada usia 3 tahun. Pengucapan menjadi lebih baik, dengan ucapan yang setengah mudah dipahami oleh orang asing pada usia 2 tahun dan sepenuhnya dapat dipahami pada usia 4 tahun. Seorang anak berusia 4 tahun dapat menceritakan kisah sederhana dan dapat terlibat dalam percakapan dengan orang dewasa atau anak-anak lainnya.

Bahkan sebelum usia 18 bulan, anak-anak dapat mendengarkan dan memahami cerita yang dibacakan kepada mereka. Pada usia 5 tahun, anak-anak dapat membaca alfabet dan mengenali kata-kata sederhana dalam bentuk cetak. Semua keterampilan ini sangat penting untuk mempelajari cara membaca kata, frasa, dan kalimat sederhana. Bergantung pada paparan terhadap buku dan kemampuan alami, sebagian besar anak-anak mulai membaca pada usia 6 atau 7 tahun.

Pada usia 7 tahun, kemampuan kecerdasan anak-anak menjadi lebih kompleks. Pada saat ini, anak-anak menjadi semakin mampu untuk fokus pada lebih dari satu aspek dari suatu peristiwa atau situasi pada saat yang bersamaan. Misalnya, anak-anak usia sekolah dapat mengetahui bahwa wadah yang tinggi dan ramping dapat menampung air dalam jumlah yang sama dengan wadah yang pendek dan lebar. Mereka dapat mengetahui bahwa obat-obatan dapat terasa tidak enak, tetapi dapat membuat mereka merasa lebih sehat, atau bahwa orang tua mereka dapat marah kepada mereka tetapi masih dapat mencintai mereka. Anak-anak semakin mampu memahami perspektif orang lain, sehingga mengetahui pentingnya bergantian dalam permainan atau percakapan. Selain itu, anak-anak usia sekolah dapat mengikuti aturan permainan yang telah disepakati. Anak-anak seusia ini juga semakin mampu bernalar menggunakan kekuatan pengamatan dan berbagai sudut pandang.

Perkembangan Emosional dan Perilaku pada Anak-anak

Emosi dan perilaku didasarkan pada tahap perkembangan dan temperamen anak. Setiap anak memiliki temperamen atau suasana hati masing-masing. Sebagian anak mungkin ceria dan mudah beradaptasi dan mudah mengembangkan rutinitas tidur, bangun tidur, makan, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Anak-anak ini cenderung merespons situasi baru secara positif. Sebagian lain tidak terlalu mudah beradaptasi dan mungkin memiliki banyak ketidakteraturan dalam rutinitas mereka. Anak-anak ini cenderung menanggapi situasi baru secara negatif. Sementara sebagian lain lagi ada di antara kedua ujung spektrum ini.

Bayi

Menangis adalah sarana komunikasi utama bayi. Bayi menangis karena mereka lapar, tidak nyaman, tertekan, dan karena banyak alasan lain yang mungkin tidak jelas. Bayi paling sering menangis—biasanya 3 jam sehari—pada usia 6 minggu, biasanya berkurang menjadi satu jam sehari pada usia 3 bulan. Orang tua biasanya menawarkan makanan kepada bayi yang menangis, mengganti popoknya, dan mencari sumber rasa sakit atau tidak nyaman. Jika hal ini tidak berhasil, menggendong atau berjalan bersama bayi terkadang membantu. Terkadang tidak ada yang berhasil. Orang tua tidak boleh memaksakan makanan pada bayi yang menangis, karena bayi akan langsung makan jika memang rasa lapar adalah penyebab keresahan mereka.

Pada usia sekitar 8 bulan, bayi biasanya menjadi lebih cemas jika dipisahkan dari orang tuanya. Perpisahan pada waktu tidur dan di tempat-tempat seperti pusat perawatan anak mungkin berat dan dapat ditandai dengan ledakan emosi (temper tantrum). Perilaku ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Untuk banyak anak yang lebih besar, selimut khusus atau boneka hewan pada saat seperti ini bisa berfungsi sebagai objek transisi sebagai simbol dari orang tua yang tidak ada.

Anak-anak

Pada usia 2 hingga 3 tahun, anak-anak mulai menguji batas mereka dan melakukan apa yang dilarang untuk mereka lakukan, hanya untuk melihat apa yang akan terjadi. Seringnya anak-anak mendengar kata "tidak" dari orang tua mencerminkan pergumulan anak untuk menjadi mandiri pada usia ini. Meskipun menyusahkan orang tua dan anak-anak, tantrum adalah bagian dari perkembangan normal karena membantu anak-anak mengungkapkan rasa frustrasi mereka selama mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka dengan baik. Orang tua dapat membantu mengurangi jumlah tantrum dengan tidak membiarkan anak-anak mereka menjadi terlalu lelah atau frustrasi dan dengan mengenali pola perilaku anak-anak mereka dan menghindari situasi yang cenderung menyebabkan tantrum. Jarang sekali, ledakan emosi (temper tantrum) harus dievaluasi oleh dokter. Beberapa anak kecil mengalami kesulitan khusus dalam mengendalikan dorongan mereka dan membutuhkan orang tua mereka untuk menetapkan batas yang lebih ketat.

Pada usia 18 bulan hingga 2 tahun, anak-anak biasanya mulai membentuk identitas gender. Selama tahun-tahun prasekolah, anak-anak juga mendapatkan gagasan tentang peran gender, tentang apa yang biasanya dilakukan anak laki-laki dan anak perempuan. Peran gender juga dipengaruhi oleh budaya. Eksplorasi alat kelamin diperkirakan terjadi pada usia ini.

Antara usia 2 hingga 3 tahun, anak-anak mulai bermain lebih interaktif dengan anak-anak lain. Meskipun mungkin masih posesif tentang mainan, anak mungkin mulai berbagi dan bahkan bergantian bermain. Menyatakan kepemilikan atas mainan dengan mengatakan, "Itu milikku!" membantu membangun rasa percaya diri. Meskipun anak-anak pada usia ini berupaya untuk mandiri, mereka masih membutuhkan orang tua di dekat mereka untuk mendapatkan rasa aman dan dukungan. Misalnya, mereka dapat menjauh dari orang tua ketika mereka merasa ingin tahu dan kemudian bersembunyi di belakang orang tua ketika mereka takut.

Pada usia 3 sampai 5 tahun, banyak anak-anak yang tertarik dengan permainan fantasi dan teman imajinasi. Bermain fantasi memungkinkan anak-anak untuk dengan aman menjalankan peran dan perasaan yang berbeda dengan cara yang dapat diterima. Bermain fantasi juga membantu anak-anak tumbuh secara sosial. Mereka belajar menyelesaikan konflik dengan orang tua atau anak-anak lain dengan cara yang membantu mereka melampiaskan rasa frustrasi dan mempertahankan harga diri mereka. Juga pada saat ini, ketakutan masa kecil yang khas seperti "monster di dalam lemari" muncul. Ketakutan ini biasa terjadi.

Pada usia 7 hingga 12 tahun, anak-anak menghadapi berbagai masalah: konsep diri, landasan yang diletakkan oleh kompetensi di ruang kelas; hubungan dengan teman sebaya, yang ditentukan oleh kemampuan untuk bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan baik; dan hubungan keluarga, yang ditentukan sebagian oleh persetujuan yang diperoleh anak-anak dari orang tua dan saudara kandung. Meskipun banyak anak tampaknya menganggap sangat penting kelompok teman sebaya, mereka masih mencari dukungan dan bimbingan dari orang tua. Saudara kandung dapat berperan sebagai teladan serta sebagai pemberi dukungan dan kritik berharga terkait hal yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Periode waktu ini sangat aktif bagi anak-anak, yang terlibat dalam banyak kegiatan dan bersemangat untuk menjelajahi kegiatan baru. Pada usia ini, anak-anak adalah pembelajar yang bersemangat dan sering kali merespons dengan baik nasihat tentang keselamatan, gaya hidup sehat, dan menghindari perilaku berisiko tinggi.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!