Alergi Sepanjang Tahun

(Alergi Perennial)

OlehJames Fernandez, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau OlehBrian F. Mandell, MD, PhD, Cleveland Clinic Lerner College of Medicine at Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Aug 2024 | Dimodifikasi Apr 2025
v780027_id

Alergi sepanjang tahun (perennial) diakibatkan oleh paparan zat di udara yang terjadi di dalam ruangan (seperti debu rumah) yang ada sepanjang tahun.

  • Hidung tersumbat, gatal, dan terkadang berair, serta mulut dan tenggorokan gatal.

  • Gejala dan aktivitas yang memicu alergi biasanya menunjukkan diagnosis.

  • Menghindari alergen adalah yang terbaik, tetapi obat-obatan, seperti antihistamin, dapat membantu meredakan gejala.

(Lihat juga Gambaran Umum Reaksi Alergi.)

Alergi perennial dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun—tidak terkait dengan musim—atau dapat berlangsung sepanjang tahun. Alergi perennial sering kali merupakan reaksi terhadap debu rumah. Debu rumah dapat mengandung spora jamur, serat kain, bulu hewan, kotoran tungau debu, dan serpihan serangga. Zat yang terkandung di dalam dan pada kecoak sering kali menjadi penyebab gejala alergi. Zat-zat ini ada di rumah sepanjang tahun tetapi dapat menyebabkan gejala yang lebih parah selama bulan-bulan dingin ketika lebih banyak waktu dihabiskan di dalam ruangan. (Zat yang memicu reaksi alergi disebut alergen.)

Biasanya, alergi perennial menyebabkan gejala hidung (rinitis alergi) namun tidak menimbulkan gejala mata (konjungtivitis alergi). Namun, konjungtivitis alergi dapat terjadi jika alergen secara tidak sengaja tergosok ke mata. Larutan pembersih untuk lensa kontak terkadang juga dapat menyebabkan reaksi alergi.

Rinitis perennial sering kali disebabkan oleh sesuatu selain alergi, seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya atau bentuk rinitis lainnya.

Tahukah Anda...

  • Kecoak dan tungau debu sering kali disalahkan sebagai penyebab alergi sepanjang tahun.

Gejala Alergi Sepanjang Tahun

Gejala yang paling jelas dari alergi perennial adalah hidung tersumbat yang bersifat kronis. Hidung yang pilek akan menghasilkan cairan encer yang bening. Hidung, langit-langit mulut, dan bagian belakang tenggorokan mungkin terasa gatal. Gatal dapat muncul secara bertahap atau berlangsung tiba-tiba. Bersin umum terjadi.

Tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah dan belakang hidung, dapat membengkak. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu, terutama pada anak-anak. Anak-anak juga dapat mengalami infeksi telinga kronis. Sebagian orang mengalami infeksi sinus berulang (sinusitis kronis) dan jaringan yang tumbuh di dalam hidung (polip hidung).

Jika terkena alergen, mata terasa gatal dan berair. Bagian putih pada mata dapat menjadi merah, dan kelopak mata dapat memerah dan membengkak. Kulit di bawah mata bisa menjadi gelap (allergic shiner).

Banyak orang yang memiliki alergi perennial juga menderita asma, kemungkinan disebabkan oleh pemicu alergi (alergen) yang sama yang berkontribusi pada rinitis alergi dan konjungtivitis alergi.

Diagnosis Alergi Sepanjang Tahun

  • Evaluasi dokter

Diagnosis alergi perennial didasarkan pada gejala ditambah keadaan ketika alergi terjadi—yaitu, sebagai respons terhadap aktivitas tertentu, seperti membelai kucing. Sering kali dapat didiagnosis berdasarkan informasi ini saja.

Tes alergi

Tes hanya diperlukan jika seseorang tidak merespons terhadap pengobatan.

Dalam kasus tersebut, tes tusukan kulit dapat membantu mengonfirmasi diagnosis dan mengidentifikasi pemicu gejala (seperti tungau debu atau kecoak). Untuk tes ini, setetes setiap ekstrak ditempatkan pada kulit seseorang yang kemudian ditusuk dengan jarum menembus tetesan tersebut. Dokter kemudian mengamati adanya reaksi bentol wheal dan reaksi kemerahan (pembengkakan pucat sedikit timbul yang dikelilingi area merah).

Tes imunoglobulin spesifik alergen (IgE) dilakukan jika hasil tes kulit tidak jelas atau tes kulit tidak dapat dilakukan. Untuk tes ini, sampel darah diambil dan diuji.

Pengobatan Alergi Sepanjang Tahun

  • Obat semprot hidung kortikosteroid

  • Antihistamin

  • Dekongestan

  • Obat tetes mata

  • Terkadang dilakukan imunoterapi alergen

  • Untuk polip hidung, terkadang dilakukan pembedahan

Menghindari alergen adalah cara terbaik untuk mengobati serta mencegah alergi.

Pengobatan alergi perennial serupa dengan pengobatan untuk alergi musiman. Termasuk obat semprot hidung kortikosteroid, antihistamin, dan dekongestan.

Obat semprot hidung kortikosteroid biasanya sangat efektif dan lebih diutamakan pemberiannya. Sebagian besar obat semprot ini memiliki efek samping yang kecil, meskipun tetap dapat menyebabkan mimisan dan nyeri hidung.

Antihistamin, yang diberikan secara oral atau digunakan sebagai obat semprot hidung, dapat digunakan sebagai pengganti atau di samping obat semprot hidung kortikosteroid. Antihistamin sering kali digunakan bersama dekongestan, seperti pseudoefedrin, yang diberikan secara oral.

Kebanyakan kombinasi antihistamin-dekongestan dapat dijual bebas sebagai tablet tunggal. Namun, orang dengan tekanan darah tinggi tidak boleh meminum dekongestan kecuali dokter merekomendasikannya dan memantau penggunaannya. Selain itu, orang yang menggunakan penghambat monoamin oksidase (sejenis antidepresan) tidak dapat menggunakan produk yang menggabungkan antihistamin dan dekongestan. Obat-obatan kombinasi dekongestan-antihistamin tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

Antihistamin dapat memiliki efek samping, terutama efek antikolinergik. Efek antikolinergik antara lain mengantuk, mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, kesulitan buang air kecil, kebingungan, dan kepala terasa ringan.

Dekongestan juga dapat dibeli secara bebas sebagai obat tetes atau obat semprot hidung. Obat-obatan ini tidak boleh digunakan lebih dari beberapa hari pada satu waktu karena menggunakannya terus menerus selama seminggu atau lebih dapat memperburuk atau memperlama kondisi hidung tersumbat—disebut efek rebound—dan pada akhirnya dapat menyebabkan hidung tersumbat kronis.

Pemberian obat semprot hidung memberikan efek samping yang cenderung lebih sedikit dan lebih ringan dibandingkan obat yang diberikan secara oral.

Obat-obatan lain terkadang dapat bermanfaat. Kromolin (penstabil sel mast) tersedia dengan resep dokter sebagai obat semprot hidung dan dapat membantu meredakan pilek. Agar efektif, harus digunakan secara teratur.

Azelastin (yang merupakan antihistamin dan penstabil sel mast) dan ipratropium (obat yang menghambat asetilkolin), keduanya tersedia dengan resep dokter sebagai obat semprot hidung, mungkin efektif. Tetapi obat-obatan ini dapat memiliki efek antikolinergik yang serupa dengan antihistamin yang diberikan secara oral, terutama mengantuk.

Montelukast, penghambat leukotrien yang tersedia dengan resep dokter, mengurangi peradangan dan membantu meredakan pilek. Obat ini paling baik digunakan hanya jika obat lain tidak efektif. Kemungkinan efek sampingnya meliputi kebingungan, kecemasan, depresi, dan gerakan otot abnormal.

Mencuci sinus secara teratur dengan air hangat dan larutan garam (salin) dapat membantu mengencerkan dan membersihkan lendir serta menghidrasi lapisan hidung. Teknik ini disebut irigasi sinus.

Jika gejalanya sangat mengganggu meskipun sedang menjalani pengobatan, kortikosteroid dapat diberikan secara oral atau melalui injeksi untuk waktu yang singkat (biasanya kurang dari 10 hari). Jika diberikan secara oral atau melalui injeksi dalam waktu yang lama, kortikosteroid dapat menimbulkan efek samping yang serius.

Gejala mata

Membasuh mata dengan pencuci mata biasa (seperti air mata buatan) dapat membantu mengurangi iritasi. Setiap zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi harus dihindari. Lensa kontak tidak boleh dipakai selama episode konjungtivitis.

Obat tetes mata yang mengandung antihistamin dan obat yang menyebabkan pembuluh darah menyempit (vasokonstriktor) sering kali efektif. Tetes mata ini tersedia tanpa resep dokter. Meskipun demikian, obat ini mungkin kurang efektif dan memiliki efek samping yang lebih banyak dibandingkan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter.

Obat tetes mata yang mengandung kromolin, yang tersedia dengan resep dokter, digunakan untuk mencegah dan bukan untuk meredakan konjungtivitis alergi. Obat ini dapat digunakan jika seseorang diperkirakan terpapar alergen.

Jika gejalanya sangat berat, obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid, yang tersedia dengan resep dokter, dapat digunakan. Selama pengobatan dengan obat tetes mata kortikosteroid, dokter mata harus memeriksa mata secara berkala untuk mengetahui adanya peningkatan tekanan dan infeksi.

Antihistamin yang diberikan secara oral (seperti feksofenadin) juga dapat membantu, terutama jika bagian tubuh lainnya (seperti telinga, hidung, atau tenggorokan) juga terpengaruh oleh alergi.

Imunoterapi alergen (desensitisasi)

Jika pengobatan lain tidak efektif, imunoterapi alergen dapat membantu sebagian orang.

Desensitisasi adalah suatu proses yang berupaya untuk mengajarkan sistem imun seseorang agar tidak bereaksi terhadap alergen. Orang tersebut diberikan dosis alergen yang semakin besar secara progresif. Dosis pertama sangat kecil sehingga orang yang alergi bahkan tidak akan bereaksi terhadapnya. Namun, dosis kecil mulai membuat sistem imun orang terbiasa dengan alergen. Kemudian dosis ditingkatkan secara bertahap. Setiap peningkatan sangat kecil sehingga sistem imun masih tidak bereaksi. Dosis ditingkatkan sampai orang tersebut tidak bereaksi terhadap jumlah alergen yang sama yang pernah menyebabkan gejala.

Imunoterapi diperlukan dalam situasi berikut:

  • Jika gejalanya parah

  • Jika alergen tidak dapat dihindari

  • Ketika obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengobati rinitis alergi atau konjungtivitis alergi tidak dapat mengendalikan gejala

Imunoterapi untuk alergi sepanjang tahun terdiri atas pemberian dosis alergen secara bertahap yang ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau disuntikkan ke dalam kulit. Karena desensitisasi kadang-kadang menyebabkan reaksi alergi berbahaya, seseorang akan tetap berada di tempat praktik dokter selama setidaknya 30 menit setelah tindakan dilakukan. Jika orang yang meminum imunoterapi sublingual tidak mengalami reaksi setelah dosis pertama, mereka dapat meminum dosis berikutnya di rumah.

Imunoterapi alergen untuk hay fever harus dimulai setelah musim serbuk sari sebagai persiapan menghadapi musim berikutnya. Imunoterapi memiliki lebih banyak efek samping ketika dimulai selama musim serbuk sari karena alergen serbuk sari telah terlebih dahulu merangsang sistem imun. Imunoterapi paling efektif jika dilanjutkan sepanjang tahun.

Tindakan bedah

Bagi penderita sinusitis kronis dan polip hidung, pembedahan terkadang diperlukan untuk memperbaiki drainase sinus dan menghilangkan bahan yang terinfeksi atau untuk mengangkat polip. Sebelum dan setelah pembedahan, irigasi sinus secara teratur dapat membantu.

Pencegahan Alergi Sepanjang Tahun

Jika memungkinkan, dianjurkan untuk menghindari atau menghilangkan alergen, sehingga mencegah terjadinya gejala dan keharusan untuk meminum obat.

Jika orang alergi terhadap debu rumah, bulu hewan, atau alergen dalam ruangan lainnya, beberapa perubahan di lingkungan dapat mencegah atau mengurangi gejala:

  • Menyingkirkan barang-barang yang menampung debu, seperti pernak-pernik, majalah, dan buku

  • Menyingkirkan mainan lunak

  • Mengganti mebel berlapis kain dan karpet atau sering menyedot debu

  • Mengganti gorden dan tirai dengan kerai

  • Sering mencuci seprai, sarung bantal, dan selimut menggunakan air panas

  • Merawat rumah dengan uap panas

  • Menutupi kasur dan bantal dengan kain tenun halus yang tidak dapat ditembus oleh tungau debu dan partikel alergen

  • Menggunakan bantal serat sintetis

  • Sering membersihkan rumah, termasuk membersihkan debu, menyedot debu, dan mengepel basah

  • Menggunakan penyejuk udara dan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan dalam ruangan yang tinggi yang mendorong berkembangnya tungau debu

  • Menggunakan vakum dan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA)

  • Membatasi hewan peliharaan pada ruangan tertentu atau menempatkannya di luar rumah dan sering memandikan hewan peliharaan

  • Membasmi kecoak

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!