Overhidrasi

OlehJames L. Lewis III, MD, Brookwood Baptist Health and Saint Vincent’s Ascension Health, Birmingham
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi May 2024
v770597_id

Overhidrasi adalah kelebihan air dalam tubuh.

  • Orang dapat mengalami overhidrasi jika mereka memiliki gangguan yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan cairan atau meningkatkan kecenderungan tubuh untuk menahan cairan.

  • Overhidrasi jarang disebabkan oleh terlalu banyaknya mengkonsumsi cairan karena ginjal yang normal dapat dengan mudah mengeluarkan kelebihan cairan.

  • Sering kali, tidak menimbulkan gejala, namun dalam kondisi overhidrasi berat, seseorang mungkin kebingungan atau mengalami kejang.

  • Membatasi asupan cairan, dan pemberian diuretik.

(Lihat juga Tentang Cairan Tubuh.)

Overhidrasi terjadi ketika tubuh lebih banyak menyerap cairan daripada membuangnya.

Overhidrasi dapat terjadi bila seseorang minum terlalu banyak air daripada yang dibutuhkan tubuhnya. Orang-orang, terutama atlet, yang minum air secara berlebihan untuk menghindari dehidrasi dapat mengalami overhidrasi. Seseorang juga bisa meminum air secara berlebihan karena adanya gangguan kejiwaan yang disebut polidipsia psikogenik. Hasilnya adalah terlalu banyak air dan tidak cukupnya natrium (elektrolit). Dengan demikian, umumnya overhidrasi dapat menyebabkan rendahnya kadar natrium dalam darah (hiponatremia), yang dapat berbahaya. Meski demikian, minum air putih dalam jumlah besar biasanya tidak dapat menyebabkan overhidrasi jika kelenjar pituitari, ginjal, hati, dan jantung berfungsi secara normal. Untuk melewati batas kemampuan tubuh untuk mengeluarkan cairan, orang dewasa dengan fungsi ginjal normal harus meminum lebih dari 6 galon (sekitar 23 liter) air sehari secara teratur.

Overhidrasi jauh lebih sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak dapat mengeluarkan urine secara normal—misalnya, pada orang-orang yang mengalami gangguan jantung, ginjal, atau hati, atau pada bayi prematur, yang ginjalnya belum matang (lihat Sorotan tentang Penuaan: Keseimbangan Cairan). Obat-obatan tertentu, seperti beberapa diuretik dan beberapa antidepresan, juga dapat menyebabkan overhidrasi pada orang yang rentan.

Overhidrasi juga dapat terjadi akibat sindrom sekresi hormon antidiuretik yang tidak tepat. Pada sindrom tersebut, kelenjar pituitari mengeluarkan terlalu banyak vasopresin (disebut juga hormon antidiuretik), yang menstimulasi ginjal untuk menghemat air saat tidak diperlukan.

Tahukah Anda...

  • Terkadang minum terlalu banyak air tanpa mengganti garam dapat berbahaya, bahkan pada orang yang sehat.

Gejala Overhidrasi

Sel-sel otak sangat rentan terhadap overhidrasi dan kadar natrium rendah dalam darah. Ketika overhidrasi terjadi secara perlahan dan dalam taraf yang ringan atau sedang, sel otak memiliki waktu untuk beradaptasi, sehingga hanya akan muncul gejala ringan (jika ada) seperti mudah terganggu dan lesu. Ketika overhidrasi terjadi dengan cepat, dapat mengakibatkan muntah dan kehilangan keseimbangan. Jika overhidrasi terus memburuk, dapat mengakibatkan kebingungan, kejang, atau koma.

Ketika terjadi overhidrasi dan volume darah normal, kelebihan air biasanya bergerak ke dalam sel, dan pembengkakan jaringan (edema) tidak terjadi. Ketika terjadi peningkatan volume darah, cairan dapat terakumulasi di paru-paru dan tungkai bawah.

Diagnosis Overhidrasi

  • Pemeriksaan dokter

  • Tes darah dan tes urine

Dokter akan berusaha membedakan antara overhidrasi (terlalu banyak cairan) dan peningkatan volume darah dengan memeriksa penambahan berat badan orang tersebut dan tanda-tanda edema serta melakukan tes darah dan urine untuk memeriksa konsentrasi elektrolit.

Pengobatan Overhidrasi

  • Pembatasan asupan cairan

  • Pengobatan penyebab overhidrasi

Terlepas dari penyebab overhidrasi, asupan cairan pun perlu dibatasi (tetapi sebatas yang disarankan oleh dokter). Membatasi minum kurang dari satu liter cairan (sekitar 0,9 liter) dalam sehari biasanya akan menunjukkan hasil perbaikan selama beberapa hari. Jika terjadi kelebihan volume darah karena penyakit jantung, hati, atau ginjal, membatasi asupan natrium juga bermanfaat karena natrium membantu tubuh menahan air.

Menghentikan obat-obatan yang cenderung menyebabkan overhidrasi. Terkadang dokter meresepkan diuretik (obat-obatan yang meningkatkan ekskresi natrium dan air dalam urine). Beberapa jenis obat lain juga dapat meningkatkan ekskresi air dan terkadang digunakan untuk mengatasi overhidrasi ketika volume darah normal. Obat-obatan ini umumnya digunakan ketika seseorang dirawat di rumah sakit dan perlu dipantau dengan cermat.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!