Perilaku Tidur pada Bayi Baru Lahir dan Bayi

OlehDeborah M. Consolini, MD, Thomas Jefferson University Hospital
Ditinjau OlehAlicia R. Pekarsky, MD, State University of New York Upstate Medical University, Upstate Golisano Children's Hospital
Ditinjau/Direvisi Sept 2023 | Dimodifikasi Jul 2025
v813779_id

Karena sistem saraf bayi baru lahir belum matang, bayi baru lahir dapat tidur nyenyak, tetapi hanya selama satu atau dua jam, terlepas dari apakah itu siang atau malam hari. Pada usia 4 sampai 6 minggu, banyak bayi yang terbangun selama 4 jam dan tidur selama 4 jam. Pada usia 4 sampai 6 bulan, bayi biasanya dapat mengadopsi jadwal tidur siang hari. Pada usia 1 tahun, sebagian besar bayi tidur 8 hingga 9 jam secara terus menerus sepanjang malam. Meskipun demikian, gangguan tidur biasa terjadi dan terjadi pada waktu yang berbeda selama beberapa tahun pertama (lihat Masalah Tidur pada Anak-anak).

Faktor yang memengaruhi pola tidur bervariasi menurut usia. Pada usia 9 bulan dan lagi sekitar 18 bulan, gangguan tidur menjadi umum karena

  • Terjadi Kecemasan perpisahan.

  • Anak-anak dapat bergerak secara mandiri dan mengendalikan lingkungan mereka.

  • Mereka mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk tidur siang pada sore hari.

  • Mereka mungkin menjadi terlalu bersemangat saat bermain sebelum tidur.

  • Mimpi buruk cenderung menjadi lebih umum.

Orang tua dapat membantu bayi tidur di malam hari dengan menangani dan menstimulasi anak lebih sedikit di malam hari dan menjaga kamar anak tetap gelap di malam hari, yang penting dalam perkembangan penglihatan normal. Bayi harus didorong pada usia dini untuk tertidur sendiri dan tidak berada dalam pelukan orang tua. Dengan cara ini, mereka akan dapat menenangkan diri saat bangun di tengah malam.

Untuk meminimalkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), bayi harus selalu tidur telentang, bukan berbaring perut atau posisi tidur samping. Rekomendasi ini telah membantu mengurangi insiden SIDS dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, bayi tidak boleh tidur dengan bantal lunak, mainan, atau selimut tebal, yang dapat menghalangi pernapasan mereka. Menempatkan bayi di tempat tidur dengan empeng juga dapat membantu mencegah SIDS (bayi yang menerima ASI harus berusia minimal 1 bulan atau terbiasa menyusui sebelum mereka diberi empeng). (Lihat juga Pencegahan SIDS.)

Tidur bersama

Tidur bersama adalah saat orang tua dan bayi tidur berdekatan agar dapat melihat, mendengar, dan/atau saling menyentuh. Pengaturan tidur bersama dapat mencakup

  • Berbagi tempat tidur (bayi tidur di tempat tidur yang sama dengan orang tua)

  • Berbagi kamar (bayi tidur di tempat tidur yang berbeda tetapi di kamar yang sama dengan orang tua)

Berbagi tempat tidur antara orang tua dan bayi adalah hal yang umum tetapi kontroversial. Sering kali alasan budaya dan pribadi mengapa orang tua memilih untuk berbagi tempat tidur, termasuk kenyamanan untuk menyusui, menjalin ikatan, meyakini bahwa kewaspadaan mereka sendiri adalah satu-satunya cara untuk menjaga keselamatan bayi mereka, dan meyakini bahwa berbagi tempat tidur memungkinkan mereka untuk terus waspada bahkan saat tidur. Namun demikian, berbagi tempat tidur telah dihubungkan dengan peningkatan risiko SIDS dan dapat menyebabkan cedera atau kematian karena bayi dapat sesak, tercekik, atau terjepit.

Berbagi kamar tanpa berbagi tempat tidur masih memungkinkan orang tua untuk dekat secara fisik dengan bayi mereka untuk kemudahan menyusui dan pemantauan, lebih aman daripada berbagi tempat tidur atau tidur sendiri (bayi tidur di kamar terpisah), dan ini dihubungan dengan penurunan risiko SIDS. Karena alasan ini, dokter merekomendasikan berbagi kamar tanpa berbagi tempat tidur sebagai pengaturan tidur pilihan bagi orang tua dan bayi dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!