Parakoksidioidomikosis

OlehPaschalis Vergidis, MD, MSc, Mayo Clinic College of Medicine & Science
Ditinjau OlehChristina A. Muzny, MD, MSPH, Division of Infectious Diseases, University of Alabama at Birmingham
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Nov 2023
v788008_id

Parakoksidioidomikosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Paracoccidioides brasiliensis.

  • Spora jamur, yang tumbuh di tanah, dapat terhirup.

  • Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala, tetapi jika ada gejala, biasanya terjadi bertahun-tahun setelah seseorang menghirup jamur.

  • Parakoksidioidomikosis biasanya menyebabkan batuk, demam, sesak napas, dan kesulitan bernapas, tetapi dapat menyebabkan borok, pembengkakan kelenjar getah bening, dan terkadang nyeri perut.

  • Dokter mendiagnosis infeksi dengan mengidentifikasi jamur dalam sampel jaringan.

  • Dokter biasanya mengobati parakoksidioidomikosis dengan obat antijamur itrakonazol.

(Lihat juga Gambaran Umum Infeksi Jamur.)

Parakoksidioidomikosis disebabkan karena menghirup spora jamur, yang tumbuh di tanah.

Parakoksidioidomikosis biasanya melibatkan paru-paru, kulit, mulut, tenggorokan, dan kelenjar getah bening, meskipun terkadang muncul di hati atau limpa.

Hal ini lebih sering terjadi pada laki-laki berusia 20 hingga 50 tahun, terutama pekerja pertanian seperti petani kopi di Kolombia, Venezuela, dan Brasil. Kondisi ini hanya terjadi di beberapa bagian Amerika Selatan dan Tengah.

Parakoksidioidomikosis biasanya menginfeksi orang dengan sistem imun yang sehat. Meskipun demikian, kadang terjadi pada orang yang memiliki sistem imun yang melemah (karena gangguan lain atau penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun).

Gejala Parakoksidioidomikosis

Kebanyakan orang yang menghirup spora mengalami infeksi yang tidak menimbulkan gejala. Jika ada gejala, biasanya muncul beberapa bulan hingga tahun setelah paparan awal.

Jika parakoksidioidomikosis terjadi, biasanya menyerupai pneumonia, menyebabkan batuk, demam, sesak napas, dan kesulitan bernapas, dan dapat sembuh tanpa pengobatan.

Infeksi dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.

Borok (ulkus) yang terasa nyeri dapat muncul di mulut dan pada kulit, paling sering pada wajah, terutama di sekitar hidung dan mulut, termasuk lidah, tenggorokan, dan gusi.

Kelenjar getah bening yang terinfeksi dapat membengkak, dan nanah dapat mengalir darinya, menembus kulit, tetapi menyebabkan sedikit nyeri. Kelenjar getah bening yang paling sering terinfeksi adalah yang berada di leher dan di ketiak. Hati dan limpa dapat membesar, terkadang menimbulkan nyeri perut. Terkadang gejalanya berlangsung lama, tetapi infeksinya jarang berakibat fatal.

Beberapa orang dengan parakoksidioidomikosis mengalami gangguan paru-paru kronis, yang menyebabkan jaringan parut (fibrosis) dan kerusakan yang meluas di paru-paru (emfisema).

Ketika parakoksidioidomikosis terjadi pada orang di bawah usia 30 tahun atau pada orang dengan infeksi HIV atau AIDS, kondisi ini menjadi makin agresif. Penyakit ini menyebar luas, termasuk ke sumsum tulang dan organ lainnya. Seseorang akan mengalami demam dan penurunan berat badan. Kelenjar getah bening, hati, dan limpa membesar, dan anemia berkembang.

Diagnosis Parakoksidioidomikosis

  • Pemeriksaan dan kultur sampel jaringan yang terinfeksi

Dokter mencurigai adanya parakoksidioidomikosis berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Untuk mendiagnosis parakoksidioidomikosis, dokter mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop dan untuk dikultur.

Pengobatan Parakoksidioidomikosis

  • Itrakonazol (obat antijamur)

Obat antijamur itrakonazol, yang diberikan secara oral, adalah pengobatan yang dipilih untuk parakoksidioidomikosis.

Trimetoprim/sulfametoksazol (sulfametoksazol/trimetoprim, SMX-TMP, kotrimoksazol) adalah alternatif, tetapi orang harus meminumnya jauh lebih lama (misalnya, hingga 5 tahun) daripada itrakonazol (misalnya, selama 6 hingga 12 bulan).

Amfoterisin B juga efektif, tetapi karena efek sampingnya, Amfoterisin B hanya digunakan untuk kasus yang sangat parah.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!