Fraktur Rahang dan Wajah Tengah

OlehSam P. Most, MD, Stanford University Medical Center
Ditinjau OlehDavid A. Spain, MD, Department of Surgery, Stanford University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Mar 2024
v751779_id

Cedera pada wajah sering kali terjadi dalam kombinasi. Misalnya, mata dan hidung atau mulut dan pipi dapat mengalami kerusakan akibat cedera yang sama.

  • Rahang bawah yang patah biasanya menyebabkan rasa sakit dan bengkak, mengubah tatanan gigi, dan menghalangi seseorang membuka mulut sepenuhnya.

  • Fraktur pada bagian tengah wajah dapat menyebabkan pembengkakan, penglihatan ganda, mati rasa wajah, bola mata tenggelam, perubahan tatanan gigi, dan/atau ketidakmampuan untuk membuka mulut sepenuhnya.

  • Dokter biasanya dapat mendeteksi rahang dan fraktur wajah selama pemeriksaan, tetapi biasanya dilakukan pengambilan foto sinar-x atau tomografi terkomputasi.

  • Fraktur rahang bawah diobati dengan mengistirahatkan rahang, pembedahan, atau menutup rahang dengan kawat hingga tulang sembuh.

  • Fraktur wajah tengah dapat ditangani melalui pembedahan, tetapi pembedahan biasanya dilakukan hanya jika fraktur tersebut menyebabkan masalah selain rasa sakit dan pembengkakan, seperti perubahan bentuk wajah.

Istilah fraktur rahang sering kali mengacu pada patahnya rahang bawah (mandibula). Fraktur rahang atas (bagian tulang yang disebut maksila) terkadang disebut fraktur rahang, tetapi biasanya dianggap sebagai fraktur wajah.

Mandibula paling sering patah akibat trauma tumpul, seperti ditinju atau dipukul dengan pemukul bisbol atau benda lainnya.

Fraktur maksila dapat terjadi ketika bagian depan wajah membentur benda tidak bergerak, seperti yang terjadi saat jatuh dari ketinggian atau tabrakan kendaraan bermotor. Beberapa disebabkan oleh terkena benda tumpul seperti kepalan tangan atau senjata. Beberapa fraktur rahang hanya menyebabkan patahnya soket gigi.

Fraktur Wajah Tengah

Banyak fraktur pada wajah, biasanya yang terjadi akibat kekuatan dalam jumlah besar (seperti tabrakan kendaraan bermotor), masuk ke dalam salah satu kategori berikut (disebut klasifikasi LeFort):

  1. I. Fraktur memanjang pada rahang atas (maksila).

  2. II. Fraktur memanjang dari bagian bawah satu pipi, hingga dan melewati jembatan hidung, lalu turun ke bagian bawah pipi lainnya.

  3. III. Fraktur memanjang pada jembatan hidung dan tulang di sekitar mata.

Gejala Fraktur Rahang dan Wajah Tengah

Mandibula yang mengalami fraktur biasanya menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan rahang, dan orang sering merasa tatanan gigi mereka berbeda dari biasanya. Sering kali, mulut tidak dapat dibuka lebar, atau bergeser ke satu sisi saat membuka atau menutup.

Fraktur maksila sering kali menyebabkan pembengkakan dan perubahan bentuk wajah. Pembengkakan jarang menjadi parah hingga dapat menghalangi saluran napas dan mengganggu pernapasan. Namun demikian, setiap cedera yang cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang rahang juga dapat mencederai tulang belakang di leher (lihat halaman Gangguan Otak, Sumsum Tulang Belakang, dan Saraf/Gangguan Sumsum Tulang Belakang/Cedera...) atau menyebabkan cedera otak.

Gejala lain bergantung pada lokasi fraktur.

Fraktur pada lantai soket mata dapat menyebabkan penglihatan ganda (karena otot mata menempel di dekatnya), mati rasa pada kulit di bawah mata (karena cedera pada saraf), atau bola mata tenggelam.

Fraktur tulang pipi (lengkung zigomatik) dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk membuka rahang sepenuhnya, perubahan tatanan gigi, dan ketidakteraturan pada tulang pipi yang dapat dirasakan saat menggerakkan jari di sepanjang tulang pipi.

Fraktur lain pada maksila yang memanjang hingga ke rahang dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk membuka rahang sepenuhnya dan perubahan tatanan gigi.

Fraktur yang memanjang melalui gigi atau soketnya menciptakan lubang ke dalam mulut yang dapat menyebabkan masuknya bakteri di mulut sehingga menginfeksi mandibula atau maksila.

Diagnosis Fraktur Rahang dan Wajah Tengah

  • Pengambilan foto sinar-x dan/atau tomografi terkomputasi

  • Pemeriksaan mata

Pemeriksaan dokter biasanya dapat menentukan adanya patah pada rahang. Biasanya foto sinar-x diambil untuk mendiagnosis fraktur mandibula atau hanya soket gigi. Tomografi terkomputasi (CT) dilakukan untuk mendiagnosis fraktur maksila. Pengambilan foto sinar-x leher sering kali digunakan untuk mengesampingkan adanya kerusakan tulang belakang. Jika seseorang mengalami gejala cedera otak, CT otak perlu dilakukan. Jika orang tersebut mengalami masalah penglihatan atau cedera di dekat mata, pemeriksaan mata akan dilakukan.

Pengobatan Fraktur Rahang dan Bagian Tengah Wajah

  • Pengobatan fraktur spesifik, yang dapat meliputi pembedahan

Jika seseorang menduga rahang mereka mengalami fraktur, mereka harus segera pergi ke unit gawat darurat.

Jika pembengkakan atau perdarahan mulai menutup saluran pernapasan, dokter mungkin perlu memasukkan slang (slang endotrakea) untuk membantu orang tersebut bernapas.

Pengobatan fraktur mandibula

Pengobatan fraktur mandibula mencakup mengistirahatkan rahang untuk penyembuhan tulang. Fraktur ringan mungkin hanya mengharuskan orang tersebut tidak mengunyah, sehingga dokter meresepkan makanan cair atau makanan lunak. Fraktur yang lebih parah (seperti fraktur yang patah di lebih dari satu tempat atau yang ujung-ujung tulangnya terpisah, disebut fraktur yang bergeser) mengharuskan perbaikan pada rahang.

Dokter dapat memasang pelat logam pada tulang di setiap sisi fraktur dengan sekrup medis, atau mereka dapat menghubungkan rahang atas dan rahang bawah orang tersebut dengan kawat selama beberapa minggu. Jika rahang tertutup kawat, orang tersebut hanya dapat meminum cairan melalui sedotan. Karena hanya sebagian dari permukaan gigi yang dapat disikat saat rahang dalam keadaan tertutup kawat, dokter akan meresepkan obat kumur untuk digunakan dua kali sehari. Setelah beberapa minggu ditutup dengan kawat, rahang biasanya perlu diperkuat dengan latihan.

Pada anak-anak, beberapa fraktur mandibula di dekat telinga tidak diimobilisasi. Sebaliknya, pembatasan ringan gerakan rahang dengan perangkat selama 5 sampai 10 hari dianggap sudah cukup.

Tahukah Anda...

  • Orang yang rahangnya tertutup kawat harus selalu membawa pemotong kawat. Jika mereka perlu membuka mulut (seperti muntah), mereka harus memotong kawat yang menahan rahang tetap tertutup.

Pengobatan fraktur maksilaris

Fraktur maksilaris diobati dengan pembedahan jika menyebabkan masalah seperti gejala penglihatan, perubahan dalam tatanan gigi, pembukaan rahang terbatas, bola mata tenggelam, mati rasa pada wajah, atau perubahan penampilan yang tidak dapat diterima. Dokter sering kali menunggu beberapa hari setelah cedera (saat pembengkakan mereda) untuk memutuskan apakah pembedahan perlu dilakukan. Pembedahan biasanya melibatkan fiksasi dengan sekrup dan pelat. Setelah pembedahan, rahang mungkin perlu diimobilisasikan tetapi sering kali hanya selama beberapa hari, setelah itu seseorang hanya boleh memakan makanan lunak selama beberapa minggu.

Pengobatan fraktur soket gigi

Setiap fraktur pada soket gigi diobati dengan antibiotik.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!