Gambaran Umum Tentang Keseimbangan Asam-Basa

OlehJames L. Lewis III, MD, Brookwood Baptist Health and Saint Vincent’s Ascension Health, Birmingham
Ditinjau OlehGlenn D. Braunstein, MD, Cedars-Sinai Medical Center
Ditinjau/Direvisi Mar 2025 | Dimodifikasi Jul 2025
v770655_id

Bagian penting dari menjaga kesehatan adalah mempertahankan pH (tingkat keasaman atau alkalinitas) normal darah. Keasaman atau alkalinitas larutan apa pun, termasuk darah, ditunjukkan pada skala pH, yang berkisar dari 0 (sangat asam) sampai 14 (sangat basa atau alkalin). Nilai pH netral berada di tengah-tengah angka kisaran tersebut yaitu 7,0. Darah biasanya sedikit basa, dengan kisaran pH normal sekitar 7,35 sampai 7,45. Biasanya tubuh mempertahankan pH darah hingga mendekati 7,40.

Dokter mengevaluasi keseimbangan asam-basa seseorang dengan mengukur pH dan kadar karbon dioksida (asam) dan bikarbonat (basa) dalam darah.

Keasaman darah meningkat ketika

  • Tingkat senyawa asam dalam tubuh meningkat (melalui peningkatan asupan atau produksi, atau penurunan pengeluaran)

  • Tingkat senyawa dasar (alkali) dalam tubuh turun (melalui penurunan asupan atau produksi, atau peningkatan pengeluaran)

Alkalinitas darah meningkat ketika kadar asam dalam tubuh menurun atau ketika kadar basa meningkat.

Kontrol Keseimbangan Asam-Basa

Keseimbangan antara keasaman dan alkalinitas tubuh disebut sebagai keseimbangan asam-basa.

Keseimbangan asam-basa darah perlu dikontrol dengan tepat karena jika sedikit menyimpang dari kisaran normal dapat sangat memengaruhi banyak organ. Tubuh memiliki mekanisme yang berbeda untuk mengontrol keseimbangan asam-basa darah. Mekanisme ini melibatkan

  • Paru-paru

  • Ginjal

  • Sistem penyangga

Peran paru-paru

Salah satu mekanisme yang digunakan tubuh untuk mengontrol pH darah dengan melibatkan pelepasan karbon dioksida dari paru-paru. Karbon dioksida, yang bersifat agak asam, adalah produk limbah dari pemrosesan (metabolisme) oksigen dan nutrisi (yang dibutuhkan semua sel) dan, oleh karena itu, terus menerus dihasilkan oleh sel. Kemudian berpindah dari sel ke dalam darah. Darah membawa karbon dioksida ke paru-paru, tempat darah dihembuskan. Karena karbon dioksida terakumulasi dalam darah, pH darah menurun (keasaman meningkat).

Otak mengatur jumlah karbon dioksida yang dihembuskan dengan mengontrol kecepatan dan kedalaman pernapasan (ventilasi). Jumlah karbon dioksida yang dihembuskan, mengakibatkan pH darah meningkat seiring dengan pernapasan yang menjadi lebih cepat dan lebih dalam. Dengan menyesuaikan kecepatan dan kedalaman pernapasan, otak dan paru-paru dapat mengatur pH darah menit demi menit.

Peran ginjal

Ginjal dapat memengaruhi pH darah dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa. Ginjal memiliki kemampuan untuk mengubah jumlah asam atau basa yang dikeluarkan, namun karena penyesuaian ginjal lebih lambat daripada paru-paru, pergantian tersebut umumnya memakan waktu beberapa hari.

Sistem penyangga

Mekanisme lain untuk mengontrol pH darah adalah dengan melibatkan penggunaan sistem penyangga kimia, yang mencegah perubahan mendadak tingkat keasaman dan alkalinitas. Sistem penyangga pH adalah kombinasi asam lemah dan basa lemah alami dalam tubuh. Asam dan basa lemah ini terdapat dalam kombinasi yang seimbang dalam kondisi pH normal. Sistem penyangga pH bekerja secara kimia untuk meminimalkan perubahan pH dengan menyesuaikan proporsi asam dan basa.

Sistem penyangga pH yang sangat penting dalam darah melibatkan asam karbonat (asam lemah yang terbentuk dari karbon dioksida yang dilarutkan dalam darah) dan ion bikarbonat (basa lemah yang menyesuaikan).

Jenis Gangguan Asam-Basa

Ada 2 kelainan keseimbangan asam-basa:

  • Asidosis: Ketika darah memiliki terlalu banyak asam (atau terlalu sedikit basa), sehingga menyebabkan penurunan pH darah.

  • Alkalosis: Ketika darah memiliki terlalu banyak basa (atau terlalu sedikit asam), sehingga menyebabkan peningkatan pH darah.

Asidosis dan alkalosis bukan penyakit melainkan hasil dari berbagai gangguan. Adanya asidosis atau alkalosis memberikan petunjuk penting kepada dokter bahwa ada masalah serius.

Jenis asidosis dan alkalosis

Asidosis dan alkalosis dikategorikan berdasarkan pada penyebab utamanya seperti

  • Metabolik

  • Pernapasan

Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam produksi asam atau basa dan ekskresinya oleh ginjal.

Asidosis pernapasan dan alkalosis pernapasan disebabkan oleh perubahan ekshalasi karbon dioksida karena gangguan paru-paru atau pernapasan.

Seseorang dapat memiliki lebih dari satu gangguan asam-basa.

Akibat dari gangguan asam-basa

Setiap gangguan basa asam memicu mekanisme pengganti otomatis yang mendorong pH darah kembali ke normal. Secara umum, sistem pernapasan mengimbangi gangguan metabolik sedangkan mekanisme metabolik mengimbangi gangguan pernapasan.

Biasanya mekanisme kompensasi dapat mengembalikan pH mendekati normal. Namun, jika pH darah telah berubah secara signifikan, itu berarti kemampuan tubuh untuk mengompensasi telah gagal. Dalam kasus tersebut, dokter dapat segera mencari dan mengobati penyebab utama gangguan asam-basa.

Tabel
Tabel
Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!