Keracunan Zat Besi

OlehGerald F. O’Malley, DO, Grand Strand Regional Medical Center;
Rika O’Malley, MD, Grand Strand Medical Center
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Apr 2025
v828602_id

Zat besi adalah mineral yang penting bagi kehidupan, tetapi mengonsumsi terlalu banyak zat besi dapat menyebabkan gejala berat, kerusakan hati, dan bahkan kematian.

  • Gejala berkembang secara bertahap dan dimulai dengan muntah, diare, dan nyeri perut.

  • Gagal hati dapat terjadi beberapa hari kemudian.

  • Diagnosis didasarkan pada riwayat, gejala, dan kadar zat besi dalam darah orang tersebut.

  • Orang yang keracunan zat besi harus dirawat di rumah sakit.

(Lihat juga Gambaran Umum Keracunan.)

Pil yang mengandung zat besi (suplemen zat besi) umumnya digunakan untuk mengobati anemia jenis tertentu. Zat besi juga terkandung dalam banyak suplemen vitamin. Orang—terutama balita—yang overdosis pil-pil ini dapat mengalami keracunan zat besi. Karena banyak rumah tangga menyediakan suplemen multivitamin dewasa yang mengandung zat besi, overdosis zat besi adalah hal yang umum terjadi. Namun, vitamin yang mengandung zat besi yang dapat dikunyah untuk anak-anak tidak mengandung zat besi dalam jumlah tinggi, sehingga sebotol penuh vitamin ini tidak memberikan cukup zat besi untuk menyebabkan keracunan serius. Namun demikian, kelebihan dosis suplemen zat besi murni dapat menyebabkan keracunan zat besi yang serius. Vitamin kehamilan mengandung banyak zat besi dan dapat meracuni anak kecil.

Keracunan zat besi adalah kemungkinan penyebab keracunan fatal pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Pertama, zat besi dapat mengiritasi lambung dan saluran pencernaan, yang terkadang menyebabkan perdarahan. Dalam beberapa jam, zat besi meracuni sel, sehingga mengganggu reaksi kimia di dalamnya. Dalam beberapa hari dapat terjadi kerusakan hati. Beberapa minggu setelah pemulihan, lambung, saluran pencernaan, dan hati dapat memiliki jaringan parut akibat iritasi yang terjadi sebelumnya.

Gejala Keracunan Besi

Keracunan zat besi yang serius biasanya menimbulkan gejala dalam 6 jam setelah overdosis. Gejala keracunan zat besi biasanya terjadi dalam 5 tahap:

  • Tahap 1 (dalam waktu 6 jam setelah overdosis): Gejalanya meliputi muntah, muntah darah, diare, nyeri perut, iritabilitas, dan mengantuk. Jika keracunan sangat serius, pernapasan cepat, detak jantung cepat, koma, tidak sadar, kejang, dan tekanan darah rendah dapat terjadi.

  • Tahap 2 (6 hingga 48 jam setelah overdosis): Kondisi orang yang keracunan dapat terlihat membaik.

  • Tahap 3 (12 hingga 48 jam setelah overdosis): Tekanan darah sangat rendah (syok), demam, perdarahan, sakit kuning, gagal hati, asidosis metabolik, dan kejang dapat terjadi.

  • Tahap 4 (2 hingga 5 hari setelah overdosis): Gagal hati, dan orang dapat meninggal karena syok, perdarahan, dan kelainan pembekuan darah. Kadar gula dalam darah dapat menurun. Kebingungan dan kelesuan (letargi) atau koma dapat terjadi.

  • Tahap 5 (2 hingga 5 minggu setelah overdosis): Dapat terjadi penyumbatan pada lambung atau usus akibat jaringan parut. Jaringan parut pada salah satu organ dapat menyebabkan nyeri perut seperti kram dan muntah. Jaringan parut parah pada hati (sirosis) dapat muncul di kemudian hari.

Diagnosis Keracunan Zat Besi

  • Kadar zat besi dan tes darah lainnya

  • Terkadang sinar-x

Diagnosis keracunan zat besi didasarkan pada riwayat, gejala, adanya asidosis metabolik (asam dalam aliran darah yang dilepaskan dari sel yang keracunan), dan jumlah zat besi dalam darah seseorang. Jika banyak pil yang tertelan, kadang-kadang pil tersebut dapat terlihat pada foto sinar-x lambung atau usus.

Pengobatan Keracunan Zat Besi

  • Irigasi seluruh usus

  • Terapi khelasi (untuk kasus yang berat)

Orang-orang dengan gejala yang signifikan atau kadar zat besi yang tinggi di dalam darah perlu menjalani rawat inap. Sejumlah besar zat besi dapat tetap berada di lambung bahkan setelah seseorang muntah. Larutan khusus polietilen glikol dapat diberikan secara oral atau melalui slanglambung untuk membilas isi lambung dan usus ( irigasi seluruh usus), meskipun keefektifan masih belum jelas. Deferoksamin, medikasi yang berikatan dengan zat besi di dalam darah (disebut terapi khelasi), yang membantu mengeluarkan zat besi melalui urine, diberikan melalui pembuluh vena (secara intravena) untuk kasus keracunan berat.

Informasi Lebih Lanjut

Sumber daya berbahasa Inggris berikut mungkin berguna. Harap diperhatikan bahwa Manual ini tidak bertanggung jawab atas konten sumber daya ini.

  1. Pusat Penanganan Racun Amerika: Mewakili pusat penanganan racun di Amerika Serikat yang menyediakan layanan gratis dan rahasia 24/7 melalui Saluran Bantuan Racun (1-800-222-1222)

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!