Gambaran Umum Cedera Dingin

OlehDaniel F. Danzl, MD, University of Louisville School of Medicine
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Nov 2024
v826651_id

Kulit dan jaringan di bawahnya dijaga pada suhu konstan (sekitar 98,6 °F, atau 37 °C) oleh darah yang bersirkulasi dan mekanisme lainnya. Darah mendapatkan panas terutama dari energi yang dilepaskan oleh sel-sel ketika mereka membakar (memetabolisme) makanan—sebuah proses yang membutuhkan pasokan makanan dan oksigen yang stabil. Suhu tubuh normal diperlukan agar semua sel dan jaringan dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada orang dengan suhu tubuh rendah, sebagian besar organ, terutama jantung dan otak, menjadi lamban dan akhirnya berhenti bekerja.

Suhu tubuh turun saat kulit terpapar lingkungan yang lebih dingin. Dalam merespons penurunan suhu ini, tubuh menggunakan beberapa mekanisme pelindung untuk menghasilkan panas tambahan. Misalnya, otot menghasilkan panas tambahan dengan cara menggigil. Pembuluh darah kecil di kulit juga menyempit (konstriksi), sehingga lebih banyak darah dialihkan ke organ vital, seperti jantung dan otak. Namun, karena darah yang tidak terlalu hangat mencapai kulit, bagian tubuh seperti jari, jari kaki, telinga, dan hidung menjadi dingin dengan lebih cepat. Jika suhu tubuh turun jauh di bawah sekitar 88 °F (sekitar 31 °C), mekanisme perlindungan ini akan berhenti bekerja, dan tubuh tidak dapat menghangatkan diri. Jika suhu tubuh turun di bawah 83 °F (sekitar 28 °C), kematian dapat terjadi.

Risiko cedera dingin meningkat dalam situasi berikut:

  • Ketika aliran darah terlalu lambat

  • Jika asupan makanan tidak memadai

  • Ketika dehidrasi atau kelelahan terjadi

  • Ketika lingkungan basah atau ketika bagian tubuh menyentuh sesuatu yang basah

  • Ketika seseorang bersentuhan dengan permukaan logam

  • Jika oksigen yang tersedia tidak mencukupi, seperti yang terjadi pada dataran tinggi

Cedera dingin cenderung tidak terjadi, bahkan dalam cuaca yang sangat dingin, jika kulit, jari tangan, jari kaki, telinga, dan hidung terlindungi dengan baik atau terpapar hanya dalam waktu singkat.

Pencegahan Cedera Dingin

Menjaga agar tetap hangat di lingkungan yang dingin—atau lingkungan yang mungkin berubah dingin secara tidak terduga—memerlukan beberapa lapisan pakaian, lebih diutamakan wol atau sintetis seperti polipropilena, karena bahan ini memberikan isolasi bahkan ketika basah. Karena tubuh melepaskan panas dalam jumlah besar dari kepala, topi hangat penting untuk digunakan.

Memakan makanan yang cukup dan minum cukup cairan (terutama cairan hangat) juga membantu. Makanan menyediakan bahan bakar untuk dibakar, dan cairan hangat secara langsung memberikan panas dan mencegah dehidrasi. Minuman beralkohol harus dihindari karena alkohol memperlebar (mendilatasi) pembuluh darah di kulit, yang membuat tubuh terasa hangat untuk sementara waktu tetapi sebenarnya menyebabkan pelepasan panas yang lebih besar.

Tahukah Anda...

  • Mengonsumsi minuman beralkohol sebenarnya membuat tubuh lebih dingin karena melebarnya pembuluh darah yang membuat seseorang merasa hangat memungkinkan lebih banyak panas keluar dari tubuh.

Cedera dingin meliputi

Masalah lain yang terkait dengan dingin di antaranya sindrom Raynaud dan reaksi alergi terhadap dingin.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!