Kontrasepsi Darurat

OlehFrances E. Casey, MD, MPH, NYU Grossman Long Island School of Medicine
Ditinjau OlehOluwatosin Goje, MD, MSCR, Cleveland Clinic, Lerner College of Medicine of Case Western Reserve University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2023
v8951650_id

Kontrasepsi darurat dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang terbatas setelah melakukan hubungan seks tanpa pengaman.

Kontrasepsi darurat mengurangi kemungkinan kehamilan setelah satu episode hubungan seksual tanpa pengaman, termasuk ketika hubungan seksual tersebut dilakukan menjelang waktu pelepasan sel telur (ovulasi)—ketika pembuahan kemungkinan besar terjadi. Secara keseluruhan, peluang kehamilan adalah sekitar 5% setelah satu episode hubungan seks tanpa pengaman, tetapi jika hubungan seksual dilakukan semakin mendekati waktu ovulasi, peluangnya meningkat hingga 20 hingga 30%. Semakin cepat kontrasepsi darurat digunakan, keefektifannya semakin besar.

Opsi yang tersedia untuk kontrasepsi darurat meliputi obat-obatan yang diminum dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) tembaga. Obat-obatan ini (yang disebut morning-after pill) termasuk levonorgestrel, ulipristal asetat, dan kontrasepsi oral kombinasi (estrogen plus levonorgestrel). Obat ini berfungsi menghambat atau menunda ovulasi. Obat ini lebih sering digunakan sebagai kontrasepsi darurat daripada AKDR, meskipun alat kontrasepsi dalam rahimtembaga adalah kontrasepsi darurat yang paling efektif. AKDR tembaga mencegah sel telur yang dibuahi agar tidak tertanam dalam rahim.

  • Pemasangan AKDR tembaga: Agar efektif, AKDR harus dipasang dalam waktu 5 hari setelah melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau, 5 hari setelah ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) terjadi jika waktu ovulasi dapat diperkirakan. Kemungkinan terjadinya kehamilan setelah pemasangan AKDR adalah 0,1%—sama dengan kemungkinan terjadinya kehamilan ketika AKDR digunakan sebagai alat kontrasepsi biasa. Selain itu, setelah pemasangannya, AKDR dapat dibiarkan terpasang sebagai kontrasepsi jangka panjang hingga 10 tahun. Keefektifan AKDR tembaga sebagai kontrasepsi darurat tidak dipengaruhi oleh berat badan. Oleh karena itu, pada wanita yang mengalami obesitas dan ingin menghindari kehamilan, AKDR tembaga adalah metode yang cocok sebagai kontrasepsi darurat.

  • Pemasangan AKDR pelepas-levonorgestrel dosis tinggi: Agar efektif, AKDR harus dipasang dalam waktu 5 hari setelah melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau, 5 hari setelah ovulasi jika waktu ovulasi dapat diperkirakan. Kemungkinan terjadinya kehamilan setelah pemasangan AKDR ini adalah 0,3%.

  • Ulipristal asetat: Obat ini diminum satu dosis. Obat ini lebih efektif daripada levonorgestrel. Obat harus diminum dalam 5 hari (120 jam) setelah hubungan seksual tanpa pengaman. Kemungkinan terjadinya kehamilan adalah sekitar 1,5%. Ulipristal asetat lebih efektif daripada levonorgestrel untuk wanita yang mengalami obesitas, tapi efektivitasnya akan berkurang karena obesitas. Diperlukan resep dokter. Setelah wanita menggunakan ulipristal asetat, mereka harus menunggu 6 hari sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin. Mereka harus menggunakan metode kontrasepsi cadangan (seperti kondom) selama 7 hari setelah mulai menggunakan kontrasepsi hormonal.

  • Levonorgestrel yang diminum: Levonorgestrel paling sering digunakan. Obat ini adalah progestin yang sering digunakan dalam dosis yang lebih rendah sebagai kontrasepsi. Wanita dapat meminum satu dosis, diikuti dengan dosis lain 12 jam kemudian. Atau mereka dapat meminum satu dosis yang lebih tinggi. Kemungkinan terjadinya kehamilan adalah sekitar 2 hingga 3%. Namun, kontrasepsi darurat levonorgestrel mungkin kurang efektif pada wanita yang mengalami obesitas. Dosisnya lebih efektif jika lebih cepat dikonsumsi. Harus diminum dalam waktu 5 hari (120 jam) setelah hubungan seksual tanpa pengaman (meskipun akan kurang efektif jika diminum setelah 3 hari). Di Amerika Serikat, pil ini tersedia bebas tanpa resep dokter untuk wanita segala usia yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Kontrasepsi hormonal dapat digunakan bersamaan. Dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi cadangan (seperti kondom) selama 7 hari setelah mulai menggunakan kontrasepsi hormonal.

  • Metode Yuzpe: Dalam metode ini, kontrasepsi oral kombinasi—etinil estradiol (salah satu bentuk estrogen) ditambah levonorgestrel—akan digunakan, tetapi kurang efektif dibandingkan levonorgestrel atau ulipristal asetat. Dua pil kombinasi diminum, dilanjutkan dua pil lagi 12 jam kemudian, tetapi harus diminum dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Digunakan estrogen dosis tinggi. Dosis tinggi sering menyebabkan mual dan muntah. Dokter akan merekomendasikan obat-obatan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Metode ini kurang efektif dibandingkan metode lainnya dan hanya digunakan jika wanita tidak memiliki akses ke kontrasepsi lain. Kontrasepsi hormonal dapat digunakan bersamaan. Dianjurkan untuk menggunakan metode kontrasepsi cadangan (seperti kondom) selama 7 hari setelah mulai menggunakan kontrasepsi hormonal.

Tes kehamilan akan dilakukan 2 sampai 3 minggu setelah kontrasepsi darurat digunakan untuk memastikan wanita tersebut tidak hamil. Kembalinya periode menstruasi dan hasil tes kehamilan yang negatif menegaskan bahwa wanita tersebut tidak hamil.

Tabel
Tabel
Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!