Fimosis dan Parafimosis

OlehPatrick J. Shenot, MD, Thomas Jefferson University Hospital
Ditinjau OlehLeonard G. Gomella, MD, Sidney Kimmel Medical College at Thomas Jefferson University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2023
v800361_id

Fimosis dan parafimosis hanya dapat terjadi pada pria yang tidak disirkumsisi.

Fimosis

Pada fimosis, kulup kaku dan tidak dapat ditarik ke kepala penis (ujung penis berbentuk kerucut). Kondisi ini normal pada bayi baru lahir dan anak laki-laki dan biasanya bisa sembuh tanpa pengobatan pada usia sekitar 5 tahun. Pada pria yang lebih tua, fimosis dapat terjadi akibat iritasi berkepanjangan atau peradangan berulang pada kepala penis dan kulup (balanopostitis). Kulup yang kaku dapat mengganggu buang air kecil dan aktivitas seksual serta dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.

Pengobatan yang biasa dilakukan adalah sirkumsisi atau sunat. Namun demikian, pada anak-anak, terkadang penggunaan krim kortikosteroid 2 atau 3 kali sehari dan peregangan lembut pada kulup secara berkala cukup efektif dan menghindarkan anak dari sirkumsisi. Krim dapat digunakan hingga 3 bulan.

Parafimosis

Pada parafimosis, kulup yang kaku tidak dapat ditarik ke depan untuk menutupi kepala penis. Kondisi ini paling sering terjadi ketika kulup dibiarkan tertarik setelah prosedur medis (seperti kateterisasi) atau setelah membersihkan penis anak. Kepala penis membengkak, meningkatkan tekanan pada kulup yang ditarik, yang kemudian terperangkap. Meningkatnya tekanan pada akhirnya mencegah aliran darah mencapai penis, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan penis jika kulup tidak ditarik ke depan.

Parafimosis adalah kondisi darurat medis, dan perlu segera diobati. Pengobatan pertama dapat dilakukan dengan cara menekan kepala penis untuk mengecilkan ukurannya sehingga kulup dapat ditarik ke depan. Jika teknik ini tidak berhasil, penis akan dibius dan kulup akan dibelah untuk menghilangkan penyempitan. Kemudian, sirkumsisi dilakukan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!