Chancroid

OlehSheldon R. Morris, MD, MPH, University of California San Diego
Ditinjau OlehChristina A. Muzny, MD, MSPH, Division of Infectious Diseases, University of Alabama at Birmingham
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Aug 2025
v789986_id

Chancroid adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi yang menyebabkan borok genital atau mulut yang terasa nyeri.

Chancroid adalah infeksi menular seksual (IMS), yang jarang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara sumber daya tinggi lainnya.

Chancroid adalah penyebab umum borok (ulkus) kelamin di wilayah dengan sumber daya rendah di Asia, Afrika, dan Karibia.

Orang yang menderita chancroid (atau IMS lain yang menyebabkan borok genital) lebih cenderung terinfeksi dan menyebarkan human immunodeficiency virus (HIV).

Haemofilus ducreyi juga dapat menyebabkan ulkus berkembang di area selain genital, seperti mulut, payudara, paha dalam, dan jari-jari.

(Lihat juga Gambaran Umum Infeksi Menular Seksual.)

Gejala Chancroid

Gejalanya dimulai 3 hingga 7 hari setelah terinfeksi. Lepuhan kecil yang terasa nyeri terbentuk pada alat kelamin atau di sekitar anus dan cepat pecah membentuk borok terbuka (ulkus) dangkal dengan tepi yang tidak rata. Ulkus ini dapat semakin membesar dan kemudian menyatu. Kadang-kadang, ulkus menjadi lebih dalam dan merusak jaringan lain.

Kelenjar getah bening di selangkangan dapat membentuk bubo. Bubo adalah kelompok kelenjar getah bening yang membesar dan nyeri jika ditekan di area yang sama. Beberapa bubo dapat membentuk satu massa besar atau dalam beberapa kasus membentuk abses (kumpulan nanah). Kulit di atas abses dapat berubah menjadi merah dan mengilap serta dapat pecah dan mengeluarkan nanah dari kelenjar getah bening ke permukaan kulit.

Ulkus juga dapat terbentuk di mulut dan di area kulit lainnya.

Diagnosis Chancroid

  • Evaluasi dokter

  • Terkadang pengujian amplifikasi asam nukleat (NAAT) atau kultur sampel nanah atau cairan dari borok (ulkus) atau bubo

Dokter mencurigai adanya chancroid pada orang-orang yang mengalami satu atau lebih ulkus genital yang terasa sakit dan tidak memiliki penyebab yang jelas, terutama jika mereka berada atau pernah berada di daerah-daerah yang umum terjangkit infeksi.

Dokter dapat mengidentifikasi Haemophilus ducreyi dengan melakukan NAAT terhadap sampel nanah atau cairan dari ulkus atau bubo. NAAT digunakan untuk mencari materi genetik unik organisme, DNA atau RNA-nya (yang merupakan asam nukleat). NAAT menggunakan proses yang meningkatkan jumlah DNA atau RNA bakteri sehingga dapat lebih mudah diidentifikasi.

Jika NAAT tidak tersedia, dokter mengambil sampel nanah atau cairan dari ulkus atau bubo dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dibiakkan (dibuat kultur). Namun demikian, membuat kultur kecil kemungkinan dapat mengidentifikasi bakteri ini sekalipun ada, sehingga diagnosis lebih bergantung pada gejala dan kemungkinan terpapar infeksi.

Penderita chancroid berisiko tinggi mengalami infeksi sifilis dan HIV, jadi jika hasil tes awal untuk infeksi lain ini negatif, dokter merekomendasikan agar penderita chancroid kembali dalam 3 bulan setelah diagnosis untuk diperiksa kembali.

Pengobatan Chancroid

  • Antibiotik

Beberapa antibiotik, yang diberikan secara oral (azitromisin, siprofloksasin, atau eritromisin) atau sebagai injeksi (seftriakson), efektif untuk chancroid.

Jika bubo menyebabkan ketidaknyamanan, dokter dapat membuat sayatan untuk mendrainase. Pengobatan ini dilakukan hanya jika orang meminum antibiotik untuk mengendalikan infeksi.

Jika pasangan seks telah melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi selama 10 hari sebelum gejala orang tersebut muncul, mereka akan diperiksa dan diobati terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala chancroid atau tidak.

Pencegahan Chancroid

Seseorang dapat melakukan hal berikut untuk membantu mengurangi risiko chancroid (dan infeksi menular seksual lainnya):

  • Praktik seks yang lebih aman, termasuk menggunakan kondom setiap saat untuk seks oral, anal, atau genital.

  • Mengurangi jumlah pasangan seks dan tidak memiliki pasangan seks berisiko tinggi (orang dengan banyak pasangan seks atau yang tidak mempraktikkan seks yang lebih aman).

  • Sama-sama menerapkan monogami atau berpantang.

  • Vaksinasi (tersedia untuk beberapa IMS).

  • Dapatkan diagnosis dan pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah penyebarannya kepada orang lain.

  • Lakukan identifikasi kontak seksual jika terinfeksi IMS untuk tujuan konseling dan pengobatan.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!