Episkleritis adalah peradangan jaringan yang terletak di antara sklera (lapisan serat putih kuat yang menutupi mata) dan konjungtiva (membran yang melapisi kelopak mata dan menutupi putih mata).
Penyebab episkleritis biasanya tidak diketahui.
Gejalanya meliputi mata merah, bengkak, dan iritasi.
Dokter sering kali dapat mendasarkan diagnosis pada gejala orang tersebut dan hasil dari pemeriksaan pada mata.
Episkleritis hilang dengan sendirinya, tetapi obat tetes mata kortikosteroid dapat membuat gejala hilang lebih cepat.
Tampilan Dalam Mata
Episkleritis terjadi pada orang dewasa muda dan lebih sering dialami wanita daripada pria. Biasanya, inflamasi hanya memengaruhi daerah kecil bola mata dan menyebabkan area merah, dan terkadang terkadang sedikit kuning serta menonjol. Kondisi ini biasanya bukan merupakan tanda adanya penyakit lain, tetapi kadang-kadang terjadi pada orang yang memiliki penyakit rematik sistemik (seperti lupus atau artritis reumatoid).
DR P. MARAZZI/SCIENCE PHOTO LIBRARY
Gejala tambahan meliputi nyeri pada mata dan iritasi, dengan sedikit peningkatan air pada mata dan sedikit peningkatan sensitivitas terhadap cahaya terang. Kondisi ini cenderung menghilang dan dapat kembali.
Diagnosis didasarkan pada gejala dan penampilan mata.
Pengobatan Episkleritis
Kadang-kadang obat tetes mata kortikosteroid atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) melalui mulut
Pengobatan episkleritis sering kali tidak perlu dilakukan. Tetes mata yang menyempitkan pembuluh darah mata, seperti tetrahydrozoline, dapat mengurangi kemerahan untuk sementara waktu. Meskipun demikian, obat tetes ini hanya boleh digunakan untuk jangka pendek karena penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kemerahan lebih parah (disebut efek rebound).
Untuk mengobati suatu episode, obat tetes mata kortikosteroid atau OAINS yang diminum melalui mulut dapat digunakan untuk mengatasi gejala dengan lebih cepat.
