Gangguan Perilaku Berulang yang Berfokus pada Tubuh

OlehKatharine Anne Phillips, MD, Weill Cornell Medical College;
Dan J. Stein, MD, PhD, University of Cape Town
Ditinjau OlehMark Zimmerman, MD, South County Psychiatry
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jul 2023
v39503078_id

Dalam gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh, orang berulang kali terlibat dalam aktivitas yang melibatkan tubuh mereka, seperti menggigit kuku, menggigit bibir, atau mengunyah pipi, dan berulang kali mencoba menghentikan aktivitas tersebut.

  • Orang dengan gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh mungkin merasa tegang atau cemas sesaat sebelum mereka menggigit kuku atau menggigit bibir, dan perilaku tersebut dapat meredakan perasaan ini.

  • Dokter mendiagnosis gangguan ini ketika seseorang mengorek atau menggigit bagian tubuh mereka hingga menyebabkan kerusakan, mencoba mengurangi atau menghentikan perilaku mereka tetapi tidak bisa, dan secara signifikan merasa tertekan oleh perilaku mereka atau fungsi mereka menjadi kurang baik karenanya.

  • Terapi kognitif-perilaku (terapi pembalikan-kebiasaan) yang secara khusus berfokus pada gangguan perilaku berulang yang fokus pada tubuh dan N-asetilsistein (NAC), penghambat reuptake serotonin selektif, atau klomipramin dapat membantu mengurangi gejala.

Gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh diklasifikasikan sebagai gangguan obsesif-kompulsif dan terkait. Orang dengan gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh secara kompulsif mencabut, menarik, atau merusak satu atau beberapa bagian tubuh mereka. Mereka mungkin menggigit kuku atau bibir, mengunyah pipi, atau menarik kuku mereka.

Menarik rambut dan mengelupas kulit juga merupakan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh. Mereka diklasifikasikan sebagai gangguan terpisah dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima, Revisi Teks, (DSM-5-TR), tetapi sebagai subjudul dari gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh dalam ICD-11.

Gejala

Beberapa orang dengan gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh melakukan aktivitas ini secara otomatis—tanpa berpikir. Sebagian yang lain lebih sadar akan aktivitas tersebut.

Orang-orang tidak melakukan perilaku ini karena mereka terobsesi atau khawatir dengan penampilan mereka (seperti yang terjadi pada gangguan dismorfik tubuh). Namun, mereka mungkin merasa tegang atau cemas sebelum melakukannya, dan melakukan tindakan ini dapat meredakan perasaan itu. Setelah itu, mereka sering merasakan kepuasan. Seseorang mungkin juga merasa tertekan karena kehilangan kendali dan berulang kali mencoba untuk menghentikan aktivitas atau mengurangi aktivitas tersebut, tetapi tidak bisa.

Jika seseorang sering menggigit atau menarik kukunya, kukunya bisa berubah bentuk. Lekukan dan tonjolan dapat terjadi pada kuku, atau darah dapat terkumpul di bawah kuku, menghasilkan bercak ungu kehitaman. Perilaku lain dapat menyebabkan perdarahan.

Diagnosis

  • Evaluasi dokter berdasarkan kriteria diagnostik psikiatri tertentu

Dokter mendiagnosis gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh berdasarkan gejala:

  • Menggigit atau memanipulasi bagian tubuh, terkadang menyebabkan kerusakan tubuh

  • Berulang kali mencoba mengurangi atau menghentikan tindakan tersebut

  • Merasa sangat tertekan atau kurang dapat berfungsi karena tindakan tersebut

Pengobatan

  • Obat-obatan

  • Terapi perilaku kognitif

Pengobatan gangguan perilaku berulang yang berfokus pada tubuh dapat mencakup obat-obatan (misalnya, obat-obatan/suplemen N-asetilsistein [NAC], antidepresan penghambat reuptake serotonin selektif, klomipramin) dan terapi kognitif-perilaku.

Terapi kognitif-perilaku yang secara khusus berfokus pada gangguan ini dapat mengurangi gejala. Jenis terapi kognitif-perilaku yang paling direkomendasikan adalah terapi pembalikan kebiasaan. Untuk terapi ini, orang-orang diajarkan untuk melakukan hal-hal berikut:

  • Lebih menyadari apa yang mereka lakukan

  • Mengidentifikasi situasi yang memicu perilaku berulang yang berfokus pada tubuh

  • Menggunakan strategi untuk membantu mereka menghentikan kebiasaan melakukan aktivitas tersebut—misalnya, dengan menggantinya dengan aktivitas yang berbeda (seperti mengepalkan tangan, merajut, atau duduk di atas tangan)

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!