Kesulitan Memulai Buang Air Kecil, Mengejan untuk Buang Air Kecil, dan Urine yang Menetes Setelah Buang Air Kecil

OlehGeetha Maddukuri, MD, Saint Louis University
Ditinjau OlehLeonard G. Gomella, MD, Sidney Kimmel Medical College at Thomas Jefferson University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Sept 2024
v1142343_id

Kesulitan saat buang air kecil, perlu mengejan, aliran urine yang lemah dan menetes, dan urine yang menetes setelah buang air kecil adalah gejala umum dari uretra yang tersumbat sebagian. Pada pria, gejala-gejala ini paling sering disebabkan oleh prostat yang membesar, yang menekan uretra, dan lebih jarang oleh penyempitan (striktur) uretra. Gejala serupa pada anak laki-laki dapat berarti bahwa ia lahir dengan uretra yang sangat sempit atau memiliki uretra dengan bukaan eksternal yang sangat sempit. Gejala-gejala ini jarang terjadi pada perempuan, tetapi bukaan uretra juga dapat menyempit secara tidak normal pada perempuan.

Dokter memeriksa prostat dengan memasukkan jari bersarung tangan yang telah dilumasi ke dalam rektum pria (pemeriksaan rektal digital). Jika prostat membesar, tes darah untuk mengukur kadar antigen spesifik prostat (PSA) dapat dilakukan. Kadang-kadang ultrasonografi prostat juga dilakukan. Jika dicurigai ada penyempitan uretra, dokter dapat memasukkan slang berkamera yang fleksibel ke dalam kandung kemih (sistoskopi).

Untuk mengobati pembesaran prostat, dokter dapat menggunakan obat-obatan atau pembedahan. Untuk mengobati penyempitan uretra pada pria, dokter dapat memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui penis dan melebarkan (meregangkan) uretra. Mungkin perlu memasukkan slang berongga untuk menahan uretra agar tetap terbuka (stent). Dokter bedah dapat membangun kembali uretra atau menggunakan perawatan bedah lainnya.

(Lihat Gambaran Umum Gejala Saluran Kemih.)

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!