Pada kasus jari Mallet, ujung jari tertekuk ke bawah dan tidak dapat diluruskan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh cedera tendon.
(Lihat juga Gambaran Umum Terkilir dan Cedera Jaringan Lunak Lainnya dan Fraktur Jari.)
Jari mallet (jari palu) biasanya muncul saat tendon yang menghubungkan pada tulang ke otot di ujung jari mengalami robekan. Tendon ini (disebut tendon ekstensor) digunakan untuk meluruskan ujung jari. Biasanya, tendon akan robek ketika terdapat kekuatan yang menyebabkan ujung jari menekuk lebih dari biasanya. Penyebab umum adalah bola bisbol yang menghantam ujung jari. Dengan demikian, jari mallet terkadang disebut jari bisbol.
Satu atau beberapa jari dapat terpengaruh. Kadang-kadang juga terjadi dislokasi sendi.
Ketika tendon robek, tendon dapat menarik potongan tulang dari jari (disebut fraktur avulsi). Ketika fraktur avulsi terjadi, tulang rawan di ujung tulang yang terpengaruh (permukaan sendi) juga mengalami fraktur.
Jari Mallet
Orang dengan jari Mallet tidak dapat meluruskan ujung jari mereka. |
Gejala Jari Mallet
Jari biasanya terasa sakit, bengkak, dan memar segera setelah cedera terjadi. Sendi tetap bengkok. Orang tersebut tidak dapat meluruskannya. Kadang-kadang, darah menggenang di bawah kuku (disebut hematoma subungual).
Diagnosis Jari Mallet
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan sinar-x untuk memeriksa fraktur
Dokter biasanya dapat mendiagnosis jari mallet saat memeriksa jari.
Pemeriksaan sinar-x biasanya diambil dari beberapa sudut yang berbeda untuk memeriksa adanya fraktur.
Pengobatan Jari Mallet
Bidai
Biasanya, dokter meluruskan jari, kemudian menempatkan bidai di atasnya untuk menahannya dalam posisi yang dibengkokkan sedikit ke atas (dengan ekstensi). Bidai dikenakan selama 6 hingga 8 minggu.
Meskipun jarang terjadi, saat fraktur terjadi pada sebagian besar permukaan sendi atau saat terjadi dislokasi sendi, maka pembedahan perlu dilakukan.
