Cedera Hati

OlehPhilbert Yuan Van, MD, US Army Reserve
Ditinjau OlehDavid A. Spain, MD, Department of Surgery, Stanford University
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Jun 2023
v6624083_id

Cedera hati memiliki beberapa karakteristik utama:

  • Orang mengalami nyeri tekan dan sakit perut yang terkadang menjalar ke bahu.

  • Dokter menggunakan tomografi terkomputasi (CT) atau ultrasonografi untuk mendeteksi cedera hati.

  • Cedera hati sering kali sembuh tanpa pengobatan, tetapi terkadang diperlukan pembedahan untuk memperbaiki cedera atau mengangkat sebagian hati.

(Lihat juga Gambaran Umum Cedera Perut.)

Penyebab Cedera Hati

Hati dapat rusak akibat benturan (misalnya tabrakan kendaraan bermotor) atau trauma penetrasi (seperti tusukan pisau atau luka tembakan pistol). Cedera dapat berkisar antara genangan darah (hematoma) yang relatif kecil di dalam organ hati hingga robekan besar yang menembus jauh ke dalam organ hati. Karena hati memiliki banyak pembuluh darah besar, masalah utama akibat cedera hati adalah perdarahan berat. Hampir semua perdarahan dari cedera hati terjadi di dalam rongga perut.

Gejala Cedera Hati

Orang dengan cedera hati dan perdarahan berat menunjukkan gejala syok, termasuk detak jantung cepat, pernapasan cepat, dan kulit yang terasa dingin, lembap, pucat, atau membiru. Orang tersebut juga mengalami nyeri perut dan nyeri tekan karena darah di perut mengiritasi jaringan perut. Jika terjadi perdarahan berat, perut juga dapat membengkak.

Diagnosis Cedera Hati

  • Tes pencitraan hati

  • Terkadang pembedahan

Dokter menggunakan tomografi terkomputasi (CT) atau ultrasonografi untuk mendeteksi cedera hati. Terkadang pembedahan diperlukan untuk menentukan tingkat cedera dan untuk menghentikan perdarahan.

Pengobatan Cedera Hati

  • Terkadang dilakukan pembedahan atau prosedur lain untuk mengontrol perdarahan

Terkadang cedera hati sembuh tanpa pengobatan. Namun demikian, pasien harus dirawat di rumah sakit dan diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa perdarahan tidak memburuk. Terkadang dokter memberikan transfusi darah. Jika perdarahan memburuk atau tidak berhenti cukup cepat, dokter sering kali mencoba menyekat pembuluh darah terlebih dahulu tanpa pembedahan. Untuk menyekat pembuluh darah, dokter melewatkan kateter plastik tipis ke dalam pembuluh darah di pangkal paha dan kemudian naik sampai ke organ hati. Kemudian mereka menyuntikkan zat untuk menyekat pembuluh darah. Jika prosedur ini tidak menghentikan perdarahan, maka pembedahan biasanya dilakukan. Selain itu, jika terjadi perdarahan sangat berat sejak awal, pembedahan biasanya dilakukan sesegera mungkin karena dalam kasus seperti ini penyekatan pembuluh darah tanpa pembedahan jarang memberikan hasil yang efektif.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!