Luka Bakar pada Mata

OlehJurij R. Bilyk, MD, Thomas Jefferson University Hospital
Ditinjau OlehDiane M. Birnbaumer, MD, David Geffen School of Medicine at UCLA
Ditinjau/Direvisi Dimodifikasi Oct 2024
v797832_id

Luka bakar pada mata dapat terjadi setelah cedera terkait panas atau terkait kimia dan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kebutaan permanen.

(Lihat juga Gambaran Umum Cedera Mata.)

Kelopak mata menutup dengan cepat dalam reaksi refleks untuk melindungi mata dari bahaya. Namun demikian, bahan kimia yang mengiritasi atau berbahaya terkadang masih mengenai permukaan mata, sehingga menyebabkan luka bakar kimia.

Luka bakar kimia yang paling berbahaya melibatkan zat yang bersifat asam atau alkali kuat. Luka bakar akibat alkali cenderung lebih serius dibandingkan luka bakar akibat asam. Zat alkali meliputi lindi dan paling sering ditemukan dalam produk kapur, beton, plester dan mortar, pembersih oven dan saluran pembuangan, detergen pencuci piring, dan pupuk. Luka bakar dapat melibatkan cairan, yang terpercik, atau, lebih jarang, bahan serbuk, yang dapat tertiup ke dalam mata.

Luka bakar kimia berat pada kubah transparan di permukaan depan mata (kornea), terutama cedera akibat alkali, dapat menyebabkan jaringan parut, perforasi mata, infeksi, dan kebutaan.

Luka bakar kimia pada mata terasa sangat menyakitkan. Karena rasa sakitnya sangat parah, seseorang cenderung menutup kelopak mata. Kelopak mata yang tertutup menahan zat ini dari mata dalam waktu lama, sehingga dapat memperparah kerusakan.

Refleks berkedip biasanya menyebabkan mata menutup saat merespons panas. Dengan demikian, luka bakar termal cenderung memengaruhi kelopak mata alih-alih konjungtiva atau kornea. Luka bakar termal pada konjungtiva atau kornea biasanya ringan dan tidak menyebabkan kerusakan berkepanjangan pada mata.

Mengenakan kacamata pengaman atau pelindung wajah saat menangani bahan yang berpotensi berbahaya sangat penting untuk membantu mencegah luka bakar.

Pengobatan Luka Bakar pada Mata

  • Segera membilas mata dengan air

  • Membilas mata secara terus-menerus dengan larutan salin yang dilakukan oleh petugas medis

Luka bakar kimia

Luka bakar kimia pada mata segera diobati, bahkan sebelum petugas medis tiba. Mata dibuka dan dibilas (diirigasi) dengan air atau larutan salin. Ketika luka bakar disebabkan oleh asam kuat atau alkali atau zat lainnya yang sangat kaustik, mata harus terus-menerus diirigasi selama setidaknya 30 menit atau hingga pH (ukuran keasaman atau alkalinitas) mata normal. Irigasi dapat dilanjutkan di tempat dimulainya irigasi, di ambulans, atau di unit gawat darurat. Karena rasa sakit dapat menyulitkan orang untuk tetap membuka mata yang cedera, orang lain mungkin harus menahan kelopak mata orang tersebut agar tetap terbuka saat mata diirigasi.

Dokter atau praktisi perawatan kesehatan lainnya dapat memberikan obat tetes anestesi pada mata untuk agar lebih memudahkan mata yang cedera tetap terbuka. Di unit gawat darurat, dokter sering kali menggunakan alat irigasi khusus.

Setelah irigasi, dokter memeriksa permukaan mata dan bagian dalam kelopak mata dan menghilangkan zat apa pun yang masih tertanam dalam jaringan. Bagian dalam kelopak mata juga diseka untuk menghilangkan partikel kecil yang mungkin tidak terlihat.

Dokter dapat memberikan setetes obat (seperti siklopentolat atau homatropin) yang melebarkan pupil, merelaksasi otot-otot bagian mata (iris) yang berwarna, dan mencegahnya mata mengalami spasme yang menyakitkan. Antibiotik topikal (tetes atau salep) digunakan untuk melumasi mata dan mencegah infeksi. Obat tetes kortikosteroid (seperti prednisolon) juga dapat diberikan oleh dokter mata (dokter spesialis dalam evaluasi dan pengobatan gangguan mata secara bedah dan nonbedah) untuk jangka waktu terbatas.

Meskipun obat tetes mata anestesi dapat meredakan nyeri, obat ini juga dapat memperlambat penyembuhan dan biasanya tidak diberikan setelah irigasi awal. Nyeri dapat diobati dengan asetaminofen atau, jika parah, obat nyeri dengan resep dokter. Jika kornea mengalami luka bakar, salep antibiotik akan diberikan ke mata.

Luka bakar berat perlu ditangani oleh dokter mata (dokter spesialis dalam evaluasi dan pengobatan gangguan mata secara bedah dan nonbedah) dalam waktu 24 jam. Pengobatan yang tepat waktu tersebut diperlukan untuk mempertahankan penglihatan dan mencegah komplikasi serius, seperti kerusakan pada kornea dan iris, perforasi mata, dan kelainan bentuk kelopak mata.

Pada luka bakar yang lebih parah, zat topikal dan/atau oral lainnya seperti vitamin C juga dapat digunakan. Luka bakar berat memerlukan pemeriksaan mata yang sering. Beberapa luka bakar kimia sangat parah sehingga pembedahan perlu dilakukan. Bahkan dengan pengobatan terbaik sekalipun, mata dapat menjadi buta atau mengalami gangguan penglihatan.

Tahukah Anda...

  • Luka bakar kimia pada mata harus segera dibilas dengan air, dan pembilasan harus dilanjutkan setidaknya sampai petugas medis tiba.

Luka bakar termal

Luka bakar kelopak mata diobati seperti luka bakar kulit lainnya. Dokter membersihkan luka bakar kelopak mata dan kemudian memberikan antibiotik mata untuk mencegah infeksi. Luka bakar pada konjungtiva atau kornea dapat terasa nyeri, sehingga seseorang mungkin perlu meminum analgesik (pereda nyeri). Dokter juga dapat memberikan obat tetes mata sikloplegik (seperti siklopentolat atau homatropin) untuk mencegah spasme menyakitkan pada otot yang mengonstriksi pupil, serta salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi.

Luka bakar parah mungkin memerlukan beberapa kali pembedahan. Misalnya, luka bakar termal parah pada kelopak mata dapat menyebabkan ketidakmampuan menutup kelopak mata, sehingga menyebabkan kornea terpapar. Kondisi ini selanjutnya dapat mengharuskan dokter untuk melakukan prosedur yang disebut tarsorafi. Dalam prosedur ini, kelopak mata dijahit sebagian untuk melindungi mata dari benda asing serta agar tidak mengering, namun tetap memungkinkan orang tersebut melihat melalui celah yang sempit. Bedah rekonstruksi tidak dilakukan sampai mata cukup sembuh.

Uji Pengetahuan Anda
Uji Pengetahuan AndaTake a Quiz!